Suasana hangat dan penuh keceriaan menyelimuti halaman kantor Bupati Gresik saat ratusan anak berkebutuhan khusus (ABK) mengikuti peringatan Hari Disabilitas Internasional 2025, Selasa (9/12/2025). Di acara bertajuk 'Serasi: Semarak Warna-Warni Gresik Inklusi', para siswa SLB di Gresik tampil percaya diri dalam parade dan pertunjukan kreatif
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani bersama Ketua Tim Penggerak PKK Nurul Haromaini turut hadir dan berbaur dengan para peserta sejak awal acara. Keduanya membuka kegiatan sekaligus menandatangani Manifesto Gresik Kabupaten Inklusi, sebagai penegasan komitmen pemkab dalam menciptakan lingkungan ramah bagi penyandang disabilitas.
Sebanyak 350 anak istimewa dari 11 SLB dan unit layanan ABK ikut serta dalam parade. Antusiasme orang tua dan guru yang datang mendampingi membuat suasana semakin hidup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sambutannya, Bupati Yani menegaskan bahwa kesetaraan layanan bagi penyandang disabilitas bukan sekadar agenda tahunan, tetapi komitmen Pemkab Gresik yang terus diperkuat. Ia menyebut sejumlah program konkret yang telah berjalan untuk mendukung pendidikan inklusif.
"Kami ingin memastikan bahwa semua anak berkebutuhan khusus mendapat kesempatan belajar, berkembang, dan hidup di tengah masyarakat tanpa hambatan," tegasnya.
Saat ini Pemkab Gresik menjalankan layanan penjemputan khusus bagi anak berkebutuhan khusus yang sudah setahun beroperasi dan melayani 100 siswa untuk kebutuhan pendidikan maupun terapi. Selain itu, program pemagangan gratis bagi 136 guru terus bergulir demi meningkatkan kompetensi pendidik dalam menangani ABK agar tidak ada anak istimewa yang tertinggal dalam akses belajar.
"Kita juga membuka peluang kerja inklusif. Nantinya mereka akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang sudah berkolaborasi dengan Disnaker," ungkap Gus Yani.
Tak hanya Disnaker, OPD lain juga terus berusaha memperhatikan penyandang disabilitas. Dinas Sosial menyalurkan alat bantu dan pemenuhan dasar bagi penyandang disabilitas, Dinas KBPPA memastikan perlindungan anak dan perempuan disabilitas dari kekerasan serta diskriminasi, hingga Dispendik yang terus memberikan edukasi kepada orang tua agar semakin memahami karakter anak berkebutuhan khusus.
Pada kesempatan tersebut, Gus Yani memberikan apresiasi khusus kepada para guru ABK yang menjadi ujung tombak pendidikan inklusif. Ia menyebut bahwa keberhasilan pembangunan sosial tidak hanya bertumpu pada kebijakan pemerintah. "Terima kasih kepada dedikasi para guru ABK," tukasnya.
(dpe/abq)











































