Pasca-banjir lahar Gunung Semeru, para siswa dari wilayah terdampak di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Lumajang, tidak bisa mengikuti ujian semester.
Di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jugosari 033, dari 37 siswa asal Sumberlangsep hanya dua siswa yang masuk sekolah. Bahkan dari dua siswa itu, satu di antaranya tidak memakai seragam karena seragamnya ikut terendam material banjir.
"Dampak banjir lahar anak-anak dari Sumberlangsep tidak masuk sekolah. Dari Sumberlangsep 37 siswa, yang masuk hari ini 2 anak," ujar Guru SDN Jugosari 033, Eri Eliawati, kepada detikJatim, Selasa (9/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal, para siswa kini memasuki masa ujian akhir semester. Namun, pihak sekolah memahami kondisi bencana yang terjadi. Ujian daring tidak diterapkan karena mempertimbangkan kondisi psikologis siswa korban banjir.
Pihak sekolah akan menyiapkan jadwal ujian susulan bagi siswa terdampak banjir lahar.
"Kami tidak melaksanakan ujian secara daring karena mempertimbangkan kondisi psikologis siswa korban banjir," terang Eri.
Dua siswa yang masih dapat mengikuti ujian semester saat ini mengungsi di rumah sanak keluarga yang lebih aman. Sementara sebagian besar siswa masih bertahan di lokasi terdampak.
"Rumah saya di Sumberlangsep. Hari ini sekolah tidak memakai seragam karena seragamnya terendam banjir lahar," ujar salah satu siswa asal Dusun Sumberlangsep, Jainuri.
(irb/hil)











































