Tiga pekerja bangunan terjatuh dari ketinggian sekitar enam meter saat memasang plafon di sebuah rumah warga di Kecamatan Boyolangu, Tulungagung. Akibatnya, seorang pekerja meninggal dunia dan dua lainnya mengalami patah tulang.
Kaposlek Boyolangu AKP Retno Pujiarsih mengatakan, kecelakaan kerja tersebut terjadi di rumah milik Gunawan, di Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu. Saat itu, tiga pekerja Abdul Manan, Ardi dan Mustofa berkerja memasang plafon pada ketinggian enam meter.
"Sebagai pijakan, para pekerja memasang perancah dari rangkaian besi, bambu dan kayu. Sebetulnya di situ ada tangga scaffolding, tapi hanya di sisi kiri," kata AKP Retno, Selasa (2/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ketiganya konsentrasi memasang plafon, tiba-tiba balok besi penyangga pijakan kaki patah. Akibatnya, para pekerja langsung terjatuh dari ketinggian.
"Dari ketiga korban yang terjatuh, satu di antaranya meninggal dunia atas nama Abdul Manan. Sementara itu dua pekerja lain mengalami patah tulang," ujarnya.
Mengetahui insiden itu, pemilik rumah dan karyawan langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit. "Saat kami ke sini siang ini, korban sudah di rumah sakit," jelasnya.
Dari hasil olah TKP, kecelakaan kerja tersebut diduga terjadi akibat keteledoran para pekerja yang kurang perhitungan saat memasang rangkaian penyangga.
"Seperti kita lihat tadi balok penyangganya kecil dan jaraknya jauh, sehingga perancah tidak mampu menahan beban tiga pekerja," imbuhnya.
Saat ini tim Inafis dan tim dokter forensik RSUD dr Iskak Tulungagung masih melakukan pemeriksaan jasad korban. "Kami mengimbau kepada pekerja bangunan, utamakan keselamatan," jelas Retno.
(dpe/hil)











































