Rencana Pulang Kampung Pupus, PMI Malang Tewas Saat Kebakaran Hong Kong

Rencana Pulang Kampung Pupus, PMI Malang Tewas Saat Kebakaran Hong Kong

Muhammad Aminudin - detikJatim
Selasa, 02 Des 2025 15:00 WIB
Petugas menyambangi rumah Sutiono, suami PMI yang meninggal dalam kebakaran apartemen Hong Kong
Petugas menyambangi rumah Sutiono, suami PMI yang meninggal dalam kebakaran apartemen Hong Kong (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Malang -

Rencana pulang pada Maret 2026 yang selama ini ditunggu keluarga di Desa Palaan, Ngajum, berubah menjadi kabar duka. Seorang PMI asal Malang menjadi korban tewas dalam kebakaran apartemen di Hong Kong.

Kesedihan mendalam tampak pada wajah Sutiono (43), suami dari Siti Khotimah (40), salah satu pekerja migran asal Kabupaten Malang yang menjadi korban kebakaran apartemen di Hong Kong. Sutiono mendapatkan kabar istrinya meninggal dari pihak agency.

Sutiono mengaku, komunikasi terakhir dengan istrinya terjadi beberapa hari sebelum insiden kebakaran terjadi di apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong Rabu, (26/11/2025). Tepatnya, lima hari sebelum kejadian yakni pada Sabtu (22/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam komunikasi itu, mereka sempat bercanda dan membahas rencana merayakan ulang tahun anak keduanya yang jatuh pada Kamis (27/11/2025).

ADVERTISEMENT

"Sempat bercanda saat teleponan dan membahas rencana akan memberi hadiah gelang," kata Sutiono ditemui wartawan kediamannya di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Selasa (2/12/2025).

Namun, semua rencana itu akhirnya kandas. Sutiono tak lagi mendapatkan kabar dari istrinya.

"Saya telepon tidak diangkat. Sampai hari Kamis saya hubungi, tidak ada yang merespons," tuturnya.

Kecurigaan mulai muncul ketika ia melihat informasi dari media sosial terkait kebakaran di sebuah apartemen yang diyakini Sutiono merupakan lokasi istrinya bekerja.

"Pada saat saya mendengar kejadian kebakaran itu, saya telepon berulang-ulang hanya berdering," ungkapnya.

Sutiono mengaku sempat mencari informasi ke perusahaan pemberangkatan dan berbagai pihak lain. Hingga kemudian, ia memperoleh kabar bahwa istrinya terkena musibah.

"Saya cari-cari info dulu ke PT yang memberangkatkan, ternyata memang kena musibah di sana," ujarnya.

Kabar resmi baru diterima pada Jumat (28/11/2025), malam melalui agency di Hong Kong serta dari pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) pada Sabtu (29/11/2025).

"Pengumuman bahwa Siti Khotimah sudah tidak ada lagi, sudah meninggal, itu saya terima hari Sabtu jam 13.15 WIB," kata Sutiono.

Peristiwa ini tentunya membuat semua keluarga terpukul. Apalagi, ibu dua anak itu berencana pulang kembali ke kampung halaman pada Maret 2026.

Siti Khotimah disebut telah bekerja di Hong Kong kurang lebih 7 tahun lamanya. Selama merantau, Siti Khotimah tak pernah putus berkomunikasi dengan keluarga.

"Baju-baju sudah dikirim untuk rencana kepulangannya. Bahkan, ia sudah membeli tiket," kata Sutiono.

Keluarga pun berharap, jenazah Siti Khotimah bisa segera dipulangkan ke kampung halaman.

"Kami hanya berharap semoga jenazah istri saya cepat pulang," pungkasnya.

Seperti diberitakan, Siti Khotimah menjadi salah satu pekerja migran asal Kabupaten Malang yang menjadi korban kebakaran apartemen di Hong Kong. Selain Siti Khotimah, ada satu pekerja migran lain bernama Erawati (37) warga Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang Tri Darmawan membenarkan, bahwa kedua PMI itu meninggal dunia dalam insiden kebakaran tersebut.

"Berdasarkan informasi yang kami terima, korban Siti Khotimah bekerja sebagai perawat lansia di Hong Kong. Kalau korban Erawati asal Dampit itu menjadi perawat anak," katanya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Menteri P2MI Jelaskan WNI Tewas dalam Kebakaran Apartemen Hong Kong"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads