Pasar Murah Jadi Senjata Utama Pemprov Jatim Kendalikan Inflasi

Hana Nushratu Uzma - detikJatim
Selasa, 02 Des 2025 12:50 WIB
Foto: Pemprov Jatim
Jakarta -

Inflasi Provinsi Jawa Timur pada November 2025 tercatat sebesar 2,63% (year-on-year), menunjukkan kinerja yang relatif terkendali.

Angka ini masih berada dalam rentang target inflasi nasional Bank Indonesia (BI), yaitu 2,5% ± 1%, dan bahkan sedikit lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 2,72% (year-on-year) pada periode yang sama.

Meski demikian, tekanan inflasi masih terasa, terutama dari kelompok bahan pangan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat menunjukkan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi secara tahunan adalah Emas Perhiasan (0,82%), diikuti oleh Beras (0,22%), Cabai Merah (0,12%), Telur Ayam Ras (0,11%), dan Bahan Bakar Rumah Tangga (0,10%). Mayoritas pendorong inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Kondisi ini memerlukan langkah kebijakan yang tepat dan responsif dari pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga, khususnya bahan pokok

Pasar Murah sebagai Solusi Konkret

Untuk menjaga daya beli masyarakat dan menstabilkan harga, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) mengandalkan program Pasar Murah sebagai instrumen utama. Hingga akhir November 2025, program ini telah dilaksanakan sebanyak 259 kali di berbagai wilayah dan akan terus berlanjut hingga akhir tahun.

Pasar Murah adalah langkah strategis kami untuk memberikan penjangkauan harga pokok yang lebih terjangkau bagi masyarakat sekaligus menjadi bantalan bagi laju inflasi

Program ini menawarkan harga yang jauh di bawah pasaran. Berikut daftar harga terbaru yang berlaku:

- Bawang Merah: Rp 7.000-Rp 8.000/250 gram

- Bawang Putih: Rp 6.000-Rp 7.000/250 gram

- Beras Medium: Rp 11.000/kg

- Beras Premium: Rp 14.000/kg

- Minyakita: Rp 13.000-Rp 15.000/liter

- Tepung Kemasan: Rp 10.000/kg

- Telur Ayam Ras: Rp 22.000-Rp 24.000/kg

- Gula: Rp 14.000-Rp 16.000 /kg.

"Harga ini akan selalu kami pantau dan sesuaikan secara berkala untuk memastikan tetap lebih murah dari harga pasar dan ritel modern," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dalam keterangan tertulis, Selasa (2/12/2025).

Dukungan untuk Usaha Kecil dan Pemantauan Ketat

Selain stabilisasi harga, Pasar Murah juga difungsikan sebagai sarana pemberdayaan ekonomi lokal. Setiap gelaran, setidaknya 10 pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) diundang untuk berpartisipasi, memberikan mereka akses pasar dan wadah promosi yang langsung menjangkau konsumen.

"Di luar program Pasar Murah, pemerintah provinsi terus memperkuat sistem pemantauan harga di pasar tradisional dan modern. Pemantauan ini berfungsi sebagai sistem early warning untuk mendeteksi gejolak harga sejak dini dan menganalisis penyebabnya secara komprehensif," jelas Khofifah.

Data dari pemantauan harga menjadi dasar yang krusial bagi kami dalam merumuskan kebijakan intervensi yang tepat sasaran dan tepat waktu, baik melalui operasi pasar maupun koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota.

Dengan kombinasi antara program bantuan langsung seperti Pasar Murah dan penguatan sistem pemantauan, Pemprov Jatim berupaya menjaga inflasi tetap rendah dan daya beli masyarakat tetap terlindungi hingga akhir tahun.



Simak Video "Video: Warga Ngawi Serbu Sembako Murah di #DemiIndonesia Mandiri Pangan"

(hnu/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork