Suara ledakan keras mengguncang Desa Tasikharjo dan Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Kamis (15/10/2025) siang. Ledakan diduga berasal dari area kilang minyak milik PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang berjarak tak jauh dari permukiman warga.
Asap hitam pekat membumbung tinggi disertai kobaran api yang membuat warga panik berhamburan ke luar rumah. Sebagian warga bahkan mengungsi ke balai desa dan pantai terdekat karena khawatir asap mengandung zat berbahaya.
Berikut lima fakta di balik insiden ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Suara Ledakan Terdengar Jelas hingga Pemukiman Warga
Sekitar pukul 12.00 WIB, warga dikejutkan dengan suara ledakan diikuti munculnya api besar dan kepulan asap hitam yang menutupi langit. Ledakan itu membuat warga sekitar panik dan berlarian meninggalkan rumah masing-masing.
"Sekitar jam 12.00 WIB, api mulai kelihatan. Ada suara ledakan kecil dulu, dan api membesar. Asapnya hitam pekat," tutur Kamtomo, warga setempat, Kamis (15/10/2025).
2. Warga Panik dan Mengungsi karena Takut Asap Beracun
Kepanikan warga semakin menjadi karena asap pekat yang keluar dari kilang dikhawatirkan mengandung racun dari bahan kimia pabrik. Sejumlah warga Desa Tasikharjo lari ke arah Pantai Panduri, sementara warga Desa Remen memilih mengungsi ke balai desa.
"Kami takut asapnya beracun karena ini perusahaan kimia," ujar Kamtomo.
3. Warga Kesal karena Tak Ada Imbauan dari Pihak TPPI
Selain panik, warga juga mengaku kecewa karena tidak ada peringatan dini maupun informasi resmi dari pihak TPPI terkait insiden tersebut. Alarm pabrik disebut terlambat berbunyi sehingga warga baru menyadari kebakaran setelah api membesar.
"Nggak ada imbauan atau pemberitahuan sama sekali dari TPPI. Alarm juga telat banget bunyinya," kata Hanafi, warga lainnya.
4. Kepala Desa Turun Tangan Evakuasi Warga
Kepala Desa Tasikharjo, Damuri, langsung bergerak setelah mendapat kabar pabrik terbakar, namun kesulitan menghubungi pihak perusahaan. Ia akhirnya memerintahkan warganya untuk segera evakuasi menggunakan pengeras suara masjid.
"Saya telepon semua yang berkepentingan di TPPI, nggak ada yang jawab. Saya tahu mungkin mereka panik, tapi seharusnya ada koordinasi. Minimal kasih tahu saya sebagai kepala desa supaya bisa ambil langkah," tutur Damuri.
Damuri menegaskan, meski tidak ada korban jiwa, warga mengalami trauma mendalam akibat kejadian tersebut.
"Bayangkan, anak-anak sekolah harus dipulangkan, warga ketakutan karena asap hitam pekat menutup langit," imbuhnya.
5. TPPI Klaim Tak Ada Ledakan, Hanya Kebakaran Minor
Pihak TPPI melalui Health Safety Security and Environment (HSSE) Manager, Sudarmanto, menegaskan bahwa peristiwa tersebut bukan ledakan, melainkan kebakaran kecil akibat kebocoran unit pompa. Ia memastikan seluruh kondisi sudah aman dan tidak ada gangguan terhadap pasokan BBM nasional.
"Kondisi sudah dideklarasi aman, emergensi sudah dinyatakan aman. Tidak ada korban. Rantai pasokan BBM untuk ketahanan energi nasional juga tidak terganggu," kata Sudarmanto.
Sudarmanto juga membantah adanya ledakan besar sebagaimana disebut warga. Menurutnya, suara keras yang terdengar berasal dari uap (steam) sistem pengamanan pabrik, bukan dari ledakan.
"Tolong dikoreksi, tidak ada ledakan. Hanya kebakaran. Suara keras itu hanya steam yang keluar dari proses safety follow-up yang harus dikeluarkan," tegas Sudarmanto.
Simak Video "Video Penjelasan Pertamina Terkait Kebakaran di Kilang Minyak Cilacap"
[Gambas:Video 20detik]
(auh/hil)











































