Delapan Bulan Kepemimpinan Wahyu Hidayat Fokus Menata Wajah Kota Malang

Delapan Bulan Kepemimpinan Wahyu Hidayat Fokus Menata Wajah Kota Malang

Mira Rachmalia - detikJatim
Kamis, 16 Okt 2025 20:27 WIB
Delapan Bulan Kepemimpinan Wahyu Hidayat Fokus Menata Wajah Kota Malang
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat. (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Kota Malang -

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menilai 8 bulan kepemimpinannya adalah periode krusial untuk menata wajah Kota Malang. Dengan latar belakang birokrat dan ahli planologi, dia tegaskan bahwa tata kota jadi prioritas utama pemerintahannya disertai upaya menjaga perputaran ekonomi lewat program kreatif.

Wahyu mengungkapkan pengalamannya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Malang dan pengajar di bidang tata kota memberi bekal kuat untuk memahami kompleksitas persoalan perkotaan. Terlebih Ia memang sehari-hari tinggal di Kota Malang.

"Saat saya masuk sebagai Penjabat Wali Kota, saya sudah tahu banyak masalah yang harus diselesaikan, mulai dari kemacetan, banjir, hingga keterbatasan ruang terbuka hijau," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sejumlah persoalan yang sempat tidak terselesaikan di masa sebelumnya kini mulai menemukan solusi. Pemerintah Kota Malang telah menyusun master plan dan peta jalan pembangunan selama lima tahun ke depan, termasuk program prioritas dalam kerangka Dasa Bhakti Unggulan.

"Kami sudah punya tahapan yang jelas, dan semua berbasis pada prinsip partisipasi masyarakat. Menata kota tidak bisa dilakukan sendiri tanpa melibatkan warga," kata Wahyu.

ADVERTISEMENT

Wahyu dilantik sebagai Wali Kota Malang pada 20 Februari 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia mengakui, awal masa jabatannya dihadapkan pada kondisi APBD 2025 yang sudah berjalan dengan sejumlah kebijakan efisiensi.

Meski begitu, Wahyu menegaskan komitmennya untuk merealisasikan janji-janji politik secara bertahap.

"Dengan efisiensi ini, tentu ada keterbatasan. Tapi saya tetap berusaha menepati janji kepada masyarakat. Kami manfaatkan berbagai sumber pendanaan, tidak hanya dari APBD," ungkapnya.

Sejumlah capaian telah terealisasi, antara lain program seragam sekolah gratis untuk siswa SD dan SMP, Program 1000 Event untuk menggairahkan sektor ekonomi dan pariwisata, serta penyelesaian berbagai proyek infrastruktur perkotaan.

"PHRI sempat menyampaikan bahwa okupansi hotel turun. Setelah 1000 event digelar, perputaran ekonomi meningkat lagi," tuturnya.

Wahyu juga berhasil membuka akses bantuan pendanaan dari lembaga nasional dan internasional untuk mempercepat penyelesaian masalah banjir.

"Kami sudah mendapatkan dukungan dari Bank Dunia senilai Rp145 miliar yang akan direalisasikan pada 2026. Tahun ini, penanganan banjir juga sudah masuk dalam APBD Provinsi Jawa Timur," jelasnya.

Wahyu menegaskan bahwa seluruh program yang dijalankan selaras dengan visi nasional Asta Cita yang kemudian diturunkan ke dalam Dasa Bhakti Unggulan. Ia berharap seluruh target pembangunan bisa rampung hingga akhir masa jabatan pada 2025.

"Alhamdulillah, dalam delapan bulan ini banyak janji yang sudah terealisasi. Kami optimistis semua target bisa tercapai di tahun pertama," tutupnya




(ihc/ihc)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads