.webp)
Sudah dua pekan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke SPBU swasta di Lamongan terhenti. Akibatnya, tidak ada aktivitas pengisian bahan bakar dan karyawan beralih mencari penghasilan dengan cara berjualan oli lewat live TikTok.
"Ya begini, jualan produk oli lewat live TikTok buat isi waktu dan biar ada pemasukan," ujar Kartika, salah satu karyawan SPBU swasta di Desa Rejosari, Kecamatan Deket, Selasa (14/10/2025).
Pantauan di lokasi, para karyawan tetap mengenakan seragam lengkap khas SPBU meski kini tak lagi melayani pembelian BBM. Mereka menggelar live TikTok di area pompa sambil mempromosikan berbagai produk oli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Supaya ramai dan menarik pembeli, kadang kami juga bikin aksi lucu di live," tambah Firda, rekan Kartika.
Pasokan BBM ke SPBU swasta tersebut diketahui terhenti sejak 3 Oktober lalu. Hingga kini, sudah 12 hari tidak ada pengiriman bahan bakar. Kondisi itu membuat pelanggan kecewa karena tak bisa lagi mengisi di SPBU Shell yang biasa mereka datangi.
Dari tujuh karyawan yang sempat bekerja di SPBU itu, kini tersisa empat orang. Tiga lainnya sudah dirumahkan akibat macetnya pasokan BBM.
"Kami khawatir juga bakal dirumahkan, tapi masih berharap situasi bisa kembali normal," ujar Firda.
Sejumlah pelanggan berharap pemerintah turun tangan agar pasokan BBM ke SPBU swasta bisa kembali lancar. Dengan begitu, SPBU bisa kembali beroperasi dan para karyawan yang dirumahkan dapat bekerja lagi.
"Saya tiap hari mampir ke sini, tapi belum ada BBM. Terpaksa isi di SPBU lain," kata Resa, salah satu pelanggan.
(auh/hil)
