Banjir merendam jalur alternatif Mojokerto-Jombang di Desa Modongan, Sooko, Kabupaten Mojokerto. Banyak sepeda motor dan mobil mogok karena nekat menerjang banjir yang ketinggiannya hingga selutut orang dewasa.
Pantauan detikJatim di lokasi, banjir merendam Jalan Raya Desa Modongan dari Dusun Gambuhan di sisi timur, sampai Dusun Sasap di sisi barat. Ketinggian air pukul 15.30 WIB mulai dari semata kaki sampai selutut orang dewasa. Panjang jalan yang terendam banjir sekitar 1 Km.
Jalan Raya Modongan merupakan bagian dari jalur alternatif dari Mojokerto ke Jombang melalui Desa Sambiroto, Sooko tembus Desa Curah Malang, Sumobito. Sejumlah anak kecil asyik bermain air di tepi jalan. Banjir juga terlihat merendam lahan pertanian di Dusun Modongan yang ditanami padi.
Warga Dusun Gambuhan, Julikah (69) mengatakan banjir terjadi mulai sekitar pukul 08.00 WIB. Penyebabnya karena hujan deras mulai pukul 01.30 sampai 06.30 WIB. Sehingga sungai kecil di sisi kiri dan kanan Jalan Raya Modongan meluap karena tak mampu menampung air hujan.
"Selama ini kampung kami tidak pernah banjir. Biasanya banjir hanya di Dusun Modongan," kata Julikah kepada detikJatim di lokasi banjir, Rabu (22/3/2023).
Banjir di Dusun Gambuhan baru terjadi 2 kali selama puluhan tahun. Yaitu 27 November 2022 dan hari ini. Menurut Julikah, banjir hari ini merupakan yang terparah. Karena ketinggian air di jalur alternatif Mojokerto-Jombang sampai selutut orang dewasa.
"Banjir 27 November lalu malam, paginya sudah surut. Ini yang paling parah," terangnya.
Warga Dusun Modongan, Dasun (58) menjelaskan banjir di jalur alternatif Mojokerto-Jombang terjadi sejak pukul 04.30 WIB. Karena hujan deras pukul 02.00-05.30 WIB. Banjir disebabkan meluapnya 2 sungai yang mengapit Jalan Raya Modongan. Kedua sungai kecil itu tak mampu menampung air hujan karena mengalami pendangkalan.
Simak Video "Video: Panggung Mamuju Festival Ambruk Diterjang Angin Kencang-Tenda Roboh"
(dpe/fat)