Bagi penduduk Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, kecelakaan seolah menjadi makanan sehari-hari. Karena, saking seringnya kendaraan rem blong ketika melalui jalur maut Cangar-Pacet.
Karakter jalur Cangar-Pacet yang mayoritas berupa turunan curam, panjang dan relatif lurus memicu seringnya kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Ternyata, tingginya kecelakaan di jalan provinsi ini sudah terjadi selama puluhan tahun.
Jalur maut itu membentang sekitar 12 Km dari Dusun Cangar, Desa Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu sampai Tikungan Gotekan di Dusun Pacet Selatan, Desa/Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Dari jumlah itu, sekitar 4 Km masuk wilayah Bumi Majapahit. Yaitu dari kawasan wisata Sendi sampai Gotekan.
Sebagai penduduk Pacet Selatan, Soleh Hudin alias Udin (46) mengetahui seluk beluk jalur maut ini. Terlebih lagi, ia sering membantu para korban kecelakaan sejak tahun 1996. Jalur Cangar-Pacet selesai diaspal tahun 1994 hingga 1995. Kala itu, lebarnya hanya 4 meter. Sehingga jalan provinsi ini mulai dilalui kendaraan.
Sehari-hari, Udin secara sukarela berjaga di warung kopi milik Ria (60), persis di sebelah timur Tikungan Gotekan, Dusun Pacet Selatan. Karena selain bertani, ia juga bekerja menjaga kebun dan vila milik orang Surabaya di sebelah utara tikungan tersebut. Di tikungan tajam dan curam ini lah kecelakaan paling sering terjadi.
"Sudah tidak bisa dihitung berapa kali kecelakaan di sini sejak dulu sampai sekarang, ribuan. Dulu sepeda motor jarang lewat sini. Yang kecelakaan mobil," kata Udin mengawali ceritanya saat berbincang dengan detikJatim di lokasi, Sabtu (15/10/2022).
Selain itu, lanjut Udin, kecelakaan juga sering terjadi di turunan AMD sekitar 2 Km di atas atau di sebelah selatan tikungan Gotekan. Kala itu, mayoritas mobil yang mengalami rem blong hingga celaka di tikungan Gotekan. Bahkan, sebagian mobil terjun ke jurang setelah menabrak pagar besi pembatas jalan atau guardrail di tikungan karena rem blong.
"Dulu korban banyak yang mati. Yang korbannya banyak dan tak terlupakan mobil Carry korbannya 7 meninggal. Saat itu, awal jalan ini dibuka setelah diaspal tembus Cangar. Para korban karyawan pabrik kertas," ungkapnya.
Sejak jalur Cangar-Pacet diperlebar menjadi 6 meter sebelum tahun 2010, kecelakaan paling sering melibatkan pengendara sepeda motor. Sebab, jalur ini semakin ramai dilalui masyarakat untuk berwisata. Intensitas kecelakaan di tikungan Gotekan dan AMD mencapai rekor 21 kali hanya dalam satu hari pascapandemi COVID-19 tahun ini.
Menurutnya, mayoritas kecelakaan tunggal dialami pengendara sepeda motor jenis matic. Kondisi jalur Cangar-Pacet berupa turunan curam, panjang dan lurus membuat sepeda motor matic mengalami rem blong. Sistem rem tak berfungsi karena terlalu panas setelah ditekan terlalu lama selama melalui jalur ekstrem ini.
Upaya mengurangi fatalitas korban kecelakaan pun dilakukan pemerintah dengan membangun 2 jalur penyelamat di Pacet Selatan. Namun, hanya 1 jalur penyelamat yang selama ini berfungsi. Yaitu di ujung tikungan Gotekan. Lantai jalur ini diisi sekam untuk menghambat laju kendaraan yang rem blong. Ujungnya diberi tumpukan karung berisi sekam untuk meredam benturan.
"Buat minim seminggu 11 kali. Yang luka parah 50 persen. Dalam sebulan 1-2 orang meninggal," jelas Udin.
Tingginya kecelakaan di jalur Cangar-Pacet mengundang keprihatinan para relawan. Mereka mulai berjaga di turunan AMD sejak sekitar 10 tahun lalu. Kala itu, Udin direkrut menjadi Humas Relawan Welirang Community. Selain komunitas ini, bergabung juga relawan Team Stress Adventure (TSA). Setiap akhir pekan mereka mengimbau para pengguna jalan untuk berhenti mendinginkan sistem rem.
"Kami melihat tangan pengemudi, kalau tarikan remnya mau mepet handgrip motor, kami wajibkan berhenti. Juga kalau sudah bau sangit rem. Banyak juga yang ngeyel tidak mau berhenti, ujung-ujungnya remnya blong," terangnya.
Menurut Udin penjagaan para relawan di turunan AMD mampu mengurangi kecelakaan di akhir pekan. Sehingga saat ini rata-rata tinggal 3-4 kali kecelakaan akibat rem blong di hari Sabtu-Minggu atau hari libur nasional. Sayangnya penjagaan serupa tidak bisa dijumpai selama hari biasa.
Warga cerita kecelakaan-kecelakaan ngeri yang pernah terjadi di jalur Cangar-Pacet. Baca di halaman selanjutnya!
(hil/sun)