Sederet Aturan Nyeleneh Perploncoan Ospek BEM Fakultas Teknik Unej

Tim detikJatim - detikJatim
Senin, 19 Sep 2022 20:34 WIB
Double Way Universitas Jember (Foto: Yakub Mulyono/file detikJatim)
Jember -

Aksi perploncoan mahasiswa masih ditemui di ospek BEM Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej). Ada sederet aturan nyeleneh yang diterapkan para senior di kursi BEM fakultas tersebut. Perploncoan ini dikeluhkan mahasiswa baru (maba) hingga para orang tua.

detikJatim berkesempatan mewawancarai Arif Wicaksono, salah seorang keluarga dari maba Fakultas Teknik Unej. Arif mengungkap sejumlah hal-hal tak masuk akal di ospek tersebut. Arif menceritakan, keponakannya bahkan sampai ketakutan hingga tak mau masuk kuliah.

"Awalnya keponakan saya cerita kalau tugas ospeknya itu berat. Mulai jam 8 malam, selesainya bisa sampai jam 3 pagi," cerita Arif kepada detikJatim, Senin (19/9/2022).

Arif mengatakan, kegiatan ospek tersebut memang tidak ada di agenda resmi fakultas. Penyelenggaranya adalah BEM fakultas. Tema ospek tersebut adala BEAT' 22 'Aiming New Generation of Engineering Student'. Kegiatannya di luar kampus. Salah satunya di kafe yang ada di Jalan Mastrip. Namun, menurut Arif, dekanat kampus harusnya tahu ada kegiatan tersebut.

Jadwal ospek dari fakultas sendiri sebenarnya sudah selesai. Seminggu terakhir, kegiatan ospek di-handle oleh BEM. Para maba sendiri sudah masuk kuliah. Jadi pagi hingga sore para maba kuliah. Malam harinya dilanjutkan ospek BEM.

"Sepertinya ini memang sudah jadi tradisi. Zaman saya kuliah dulu memang kabarnya seperti itu. Tapi ini kan sudah 2022, masak iya ospeknya harus marah-marah, sampai misuh-misuh," kritik Arif.

Pria lulusan FISIP Unej itu menceritakan, BEM memberikan tugas yang tak masuk akal. Para maba diminta untuk mencari tanda tangan para senior. Sebelum mencari tanda tangan, mereka diberi tugas. Jika tugas tak tuntas, mereka tak dapat tanda tangan.

Saat para maba tak bisa menyelesaikan tugas, mereka bakal dimarahi habis-habisan. Para senior bahkan tak segan misuhi para maba dengan nada keras.

"Padahal itu lokasinya di luar kampus. Banyak maba yang akhirnya stres, termasuk keponakan saya. Panitia BEM misuh-misuh di depan muka seperti orang tak beragama," ujar Arif.

Arif juga menunjukkan daftar presensi ospek BEM Fakultas Teknik yang tercatat di aplikasi. Terlihat bahwa setiap hari ada maba yang izin sakit.

"Ya gimana nggak sakit. Selesainya dini hari, sampai jam 3. Belum kena marah-marahnya," ungkap pria berusia 37 tahun tersebut.

Selain dipisuhi, para ada aturan lain yang tak masuk akal. Para maba tidak boleh berangkat ospek diantar oleh orang tuanya. Mereka juga tidak boleh berboncengan sesama jenis kelamin.

"Kalau boncengan harus cowok-cewek. Ini kan nggak masuk akal, esensi pendidikannya ada di mana?" kecam Arif.

Selain itu, potongan rambut maba laki-laki harus sama. Beda sedikit dengan lainnya, maba tersebut akan kena semprot senior. "Itu diukur pakai penggaris. Selisih 0 koma dipisuhi di depan lainnya," ungkapnya.

Banyak maba jatuh sakit, baca di halaman selanjutnya!




(hil/dte)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork