Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin memasuki babak baru. Bukannya mereda, kali ini ratusan warga menggeruduk Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Minggu (31/7/2022).
Para warga menuntut padepokan itu ditutup karena diduga melakukan penipuan bermodus pengobatan. Sebelumnya, Pesulap Merah juga kerap membongkar aksi spiritual Gus Samsudin. Bahkan, Pesulap merah terang-terangan meminta Gus Samsudin membuktikan kesaktiannya.
Namun, Gus Samsudin enggan menutup padepokannya. Dengan keukeuh, ia mengaku memiliki sejumlah alasan.
detikJatim menghimpun sejumlah fakta soal kejadian ini, simak yuk!
Baca juga: Gus Samsudin Tolak Padepokannya Ditutup! |
Sempat Digelar Mediasi dan Berjalan Alot
Usai demo mereda, Gus Samsudin, perwakilan warga hingga kepala desa (Kades) Rejowinangun mengikuti mediasi di Polsek Lodoyo Barat. Mediasi itu digelar usai sejumlah warga demo dengan mendatangi padepokan milik Gus Samsudin.
Mediasi ini sempat berjalan cukup alot. Penyebabnya, Gus Samsudin menolak untuk menutup padepokan secara permanen. Mediasi itu berlangsung selama hampir satu jam.
Gus Samsudin Merasa Tak Langgar Hukum
Gus Samsudin enggan menutup padepokannya. Ia merasa baik padepokannya hingga pengobatan yang dilakukannya tidak melanggar hukum.
"Kalau saya tidak melanggar hukum, saya tidak akan melakukan apapun yang bertentangan dengan hukum. Saya akan berpijak dengan kaki saya sendiri," kata Gus Samsudin usai mediasi di Polsek Lobar, Minggu (31/7/2022).
Alasan Gus Samsudin tolak penutupan padepokannya, di halaman selanjutnya!
(hil/fat)