ITS Ingatkan Warga Surabaya Bahayanya Sampah Plastik Sekali Pakai

ITS Ingatkan Warga Surabaya Bahayanya Sampah Plastik Sekali Pakai

Tim detikJatim - detikJatim
Sabtu, 09 Apr 2022 09:18 WIB
sampah di surabaya
Ilustrasi sampah di Surabaya/Foto: Dok. DKRTH Surabaya
Surabaya -

Sampah plastik sekali pakai kerap menjadi masalah bagi lingkungan. Per hari ini, 9 April 2022, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya resmi menetapkan implementasi peraturan mengenai larangan penggunaan kantong plastik di Kota Pahlawan.

Memang, sampah plastik sekali pakai mudah didapat dan kerap digunakan masyarakat. Namun, sampah plastik sekali pakai menimbulkan pencemaran lingkungan yang pengelolaannya harus diperhatikan.

Pakar di bidang pengolahan limbah padat dari Intitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) IDAA Warmadewanthi ST MT PhD mengingatkan bahayanya sampah plastik sekali pakai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warma-sapaan akrabnya menyatakan- sampah plastik sangat berbahaya bagi lingkungan karena sulit terurai. Ia mengingatkan, komponen sampah plastik dapat terpecah menjadi mikroplastik ataupun nano plastik yang bisa memengaruhi kualitas air bersih.

Bahkan, lanjut Warma, berdasarkan penelitian yang dilakukan ITS bersama Institute for Global Environmental Strategies (IGES) Jepang, sampah plastik yang masuk ke badan air pada tahun 2020 sampai 2021 hampir mencapai 32 persen.

ADVERTISEMENT

"Komposisi sampah plastik sekali pakai adalah yang paling tinggi dibandingkan jenis sampah plastik lainnya," ujar dosen Departemen Teknik Lingkungan ini dalam siaran pers yang diterima detikJatim, Sabtu (9/4/2022).

Warma menjelaskan, sampah plastik memang bisa didaur ulang. Namun, plastik sekali pakai memiliki persentase pemanfaatan yang sangat kecil. Hal ini membuat sampah plastik sekali pakai tidak laku untuk didaur ulang dan harga jualnya rendah.

"Sampah plastik sekali pakai seperti kantong kresek, hampir tidak bisa dimanfaatkan kembali, padahal jumlahnya banyak," ungkap Warma prihatin.

Oleh karena itu, dosen yang menamatkan doktoralnya di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) ini menganggap, kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di Surabaya bisa menjadi alat yang efektif. Dia berharap hal ini bisa mengurangi dampak pencemaran sampah plastik sekali pakai.

Tak lupa, Warma mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda Surabaya sebagai agen perubahan untuk turut serta mengampanyekan pengurangan sampah plastik sekali pakai.

"Bersama-sama kita dukung pemerintah dengan menaati aturan tersebut," pungkasnya.




(hil/dte)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads