Jalani Pemeriksaan, Irjen Ferdy Sambo Minta Masyarakat Berhenti Berasumsi

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 04 Agu 2022 11:17 WIB
Irjen Ferdi Sambo. Foto: Rifkianto Nugroho
Solo -

Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan pemeriksaan yang dilayangkan Bareskrim, Kamis (4/8/2022). Sebelum menjalani pemeriksaan, dia sempat memberikan beberapa pernyataan kepada para wartawan yang telah menunggunya.

Dalam salah satu pernyataannya, Ferdy Sambo menyampaikan permintaan maafnya terhadap institusi Polri terkait dengan insiden yang terjadi di rumah dinasnya.

"Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada institusi terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga," kata Irjen Ferdy Sambo seperti dikutip dari detikNews, Kamis (4/8/2022).

Selain itu, Irjen Ferdy Sambo juga sempat bicara soal insiden yang menimpa istrinya. Dia meminta semua pihak untuk tidak lagi menyampaikan asumsi atau persepsi terkait kasus pembunuhan di rumah dinasnya tersebut.

"Namun semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan saudara Yoshua kepada istri dan keluarga saya. Selanjutnya saya harapkan kepada seluruh pihak-pihak untuk bersabar, tidak memberikan asumsi persepsi yang menyebabkan simpang siurnya peristiwa di rumah dinas saya," ujar dia.

Meski demikian, dalam kesempatan itu dia juga menyampaikan rasa bela sungkawanya terhadap kematian Brigadir Yoshua akibat dibunuh di rumahnya.

"Demikian juga saya sampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Yoshua, semoga keluarga diberikan kekuatan," ucapnya.

Seperti diberitakan, Irjen Ferdy Sambo hari ini menjalani pemeriksaan terkait kasus terbunuhnya Brigadir J alias Brigadir Yoshua.

Saat ini Bareskrim juga telah menetapkan Bharada E sebagai pembunuh Brigadir J.

Dalam kasus tersebut awalnya Bharada E disebut terlibat dalam baku tembak dengan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) sore. Baku tembak itu menewaskan Brigadir J.

Adapun baku tembak itu diawali oleh dugaan pelecehan Brigadir Yoshua terhadap istri Irjen Ferdy Sambo.

Namun, banyak pihak yang menyangsikan hal tersebut. Keluarga Brigadir J menganggap ada sesuatu yang ditutup-tutupi dalam kasus ini. Apalagi, kasus tersebut baru dibuka ke publik beberapa hari setelah peristiwa terjadi.

Merespons kejadian itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit lalu membentuk tim khusus untuk mengusutnya. Komnas HAM dan Kompolnas pun dilibatkan dalam mengusut kasus ini sebagai tim eksternal.



Simak Video "Video: 6 Orang Tewas di Magelang Diduga Tenggak Miras Oplosan"

(ahr/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork