Acara tradisi Syawalan ini berlangsung di Stadion Hoegeng diikuti puluhan peserta, Sabtu (29/4/2023). Langit di seputaran Stadion Hoegeng pun tampak warna-warni dipenuhi balon-balon udara. Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menjelaskan pihaknya mewadahi kegiatan ini dengan syarat peserta menambatkan balonnya. Hal ini sebagai upaya mengubah kebiasaan warga agar tidak lagi menerbangkan balon udara secara liar. Foto: Robby Bernardi/detikJateng
"Ini tahun ketiga kita lakukan festival balon udara tambat dan antusias peserta luar biasa, ada sekitar 92 peserta tahun ini. Dan ini adalah tujuannya sebetulnya kita menggelar festival balon ini untuk meminimalisir balon liar yang diterbangkan masyarakat," kata Afzan kepada wartawan. Foto: Robby Bernardi/detikJateng
"Sudah dua hari ini kita pantau terus untuk menyita balon dan sudah banyak balon yang disita. Kita tidak inginkan menghilangkan budaya tapi karena situasi dan perkembangannya ternyata bisa membahayakan lalu lintas udara penerbangan," jelasnya. Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Salah satu peserta, Imam mengapresiasi festival balon udara dengan cara ditambat ini. Menurutnya, masyarakat bisa menikmati balon udara tradisi Syawalan ini di lokasi yang terpusat. Foto: Robby Bernardi/detikJateng