Potret Pohon Randu Alas Segede Bak Truk di Randulanang Klaten

Pohon randu itu di pinggir desa perbatasan Dusun Randulanang dan Dukuh. Batangnya terlindungi karena sekeliling dipagari tembok setinggi sekitar 1,5 meter. Di selatan pohon diberi pagar besi setinggi sekitar 2 meter yang bisa dibuka tutup. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Bentang batang bawah randu alas tersebut terlihat sangat lebar, antara 8-10 meter. Diameter tengah pohon antara 2-3 meter. "Kalau 3 orang jelas tidak cukup, mungkin 10 orang saja juga tidak cukup. Itu di dalam ada rongga yang dimasuki 5 orang saja cukup kok," kata Jumakir (53), warga setempat, Sabtu (11/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Warga menyebut pohon memiliki batang mirip alat kelamin pria (lanang, bahasa Jawa). "Ada ciri khas karena ada pelanangan, kayak alat kelamin pria. Di sebelah selatan pohon," ungkap Haryanto (61), warga setempat, Sabtu (11/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Haryanto mengatakan pohon itu menjadi tetenger desa karena punya beberapa keunikan. Selain batang mirip alat kelamin pria, pohon itu juga sulit berbuah. "Iya lebih kalau 100 tahun (usia pohon). Saya lahir sudah begitu, saat mbah-mbah juga sudah begitu kondisi," ungkap Haryanto. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng


Menurut Haryanto, di kompleks pohon randu alas itu jika malam tanggal 1 Suro rutin diadakan doa bersama. Kadang juga ada pentas wayang kulit di sekitar lokasi pohon. "Karena keunikan pohon itu dijadikan nama desa," ujarnya. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Pohon randu itu di pinggir desa perbatasan Dusun Randulanang dan Dukuh. Batangnya terlindungi karena sekeliling dipagari tembok setinggi sekitar 1,5 meter. Di selatan pohon diberi pagar besi setinggi sekitar 2 meter yang bisa dibuka tutup. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Bentang batang bawah randu alas tersebut terlihat sangat lebar, antara 8-10 meter. Diameter tengah pohon antara 2-3 meter. Kalau 3 orang jelas tidak cukup, mungkin 10 orang saja juga tidak cukup. Itu di dalam ada rongga yang dimasuki 5 orang saja cukup kok, kata Jumakir (53), warga setempat, Sabtu (11/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Warga menyebut pohon memiliki batang mirip alat kelamin pria (lanang, bahasa Jawa). Ada ciri khas karena ada pelanangan, kayak alat kelamin pria. Di sebelah selatan pohon, ungkap Haryanto (61), warga setempat, Sabtu (11/3/2023). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Haryanto mengatakan pohon itu menjadi tetenger desa karena punya beberapa keunikan. Selain batang mirip alat kelamin pria, pohon itu juga sulit berbuah. Iya lebih kalau 100 tahun (usia pohon). Saya lahir sudah begitu, saat mbah-mbah juga sudah begitu kondisi, ungkap Haryanto. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Menurut Haryanto, di kompleks pohon randu alas itu jika malam tanggal 1 Suro rutin diadakan doa bersama. Kadang juga ada pentas wayang kulit di sekitar lokasi pohon. Karena keunikan pohon itu dijadikan nama desa, ujarnya. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng