Penampakan Seramnya Gang Gendruwo di Temon Kulon Progo

Di Gang Genderuwo, Dusun Kedungbanteng,  Temon, Kulon Progo, hanya ada satu rumah kosong. Pemilik rumah itu, Nur Wododo (58), kini tinggal di Batang, Jateng. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng 

Saat masih menempati rumah itu, Nur Widodo (58) mengaku sering melihat sosok anak kecil, diduga makhluk halus, bermain kelereng di sekitar gang itu saat petang tiba. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Tiap pukul 21.00 WIB, keluarga Widodo juga kerap mendengar suara ketukan di jendela. Namun, tiap kali dicek, tidak ada siapa-siapa di luar rumah. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng 

Widodo meninggalkan rumah itu sejak 6 tahun lalu. Namun, tetangganya memberi tahu pernah ada penjual bakso yang mengaku dipesan oleh sosok perempuan dari rumah kosong itu. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Kepala Dusun Kedungbantengmengatakan penamaan Gang Gendruwo itu sejak 1980-an, karena banyak cerita mistis di gang tersebut. Kini nama gang itu kini lebih terkenal dibanding nama dusunnya. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng

Di Gang Genderuwo, Dusun Kedungbanteng,  Temon, Kulon Progo, hanya ada satu rumah kosong. Pemilik rumah itu, Nur Wododo (58), kini tinggal di Batang, Jateng. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng 
Saat masih menempati rumah itu, Nur Widodo (58) mengaku sering melihat sosok anak kecil, diduga makhluk halus, bermain kelereng di sekitar gang itu saat petang tiba. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Tiap pukul 21.00 WIB, keluarga Widodo juga kerap mendengar suara ketukan di jendela. Namun, tiap kali dicek, tidak ada siapa-siapa di luar rumah. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng 
Widodo meninggalkan rumah itu sejak 6 tahun lalu. Namun, tetangganya memberi tahu pernah ada penjual bakso yang mengaku dipesan oleh sosok perempuan dari rumah kosong itu. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng
Kepala Dusun Kedungbantengmengatakan penamaan Gang Gendruwo itu sejak 1980-an, karena banyak cerita mistis di gang tersebut. Kini nama gang itu kini lebih terkenal dibanding nama dusunnya. Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng