Luweng Jomblang 'Cahaya Surga' Usai Mati Suri gegara Pandemi

Saat sebelum pandemi dalam sehari rata-rata ada 40-70 orang pengunjung di Luweng Jomblang. Pada pertengahan tahun 2020, pengelola mulai menutup Luweng Jomblang selama beberapa bulan. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
"Alhamdulillah pertengahan tahun 2020 itu ada pengunjung lokal, sehari rata-rata paling banyak 4-5 orang. Saat ini alhamdulillah sudah membaik, rata-rata 30 orang per hari tapi ya masih naik turun," ujar salah satu pemandu wisata di Luweng Jomblang, Budiyanto, Sabtu (10/9/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
"Tapi setelah kasus COVID-19 menurun ini belum normal. Di sini kan pengunjung kebanyakan wisatawan asing dan beberapa negara masih memberlakukan aturan belum boleh ke Indonesia. Tapi ini sedikit-sedikit sudah ada yang ke sini," jelasnya. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Pantauan detikJateng, tampak wisatawan yang didominasi warga asing mengunjungi Luweng Jomblang. "Tiket masih sama, wisatawan lokal dan asing Rp 500 ribu. Dan sampai saat ini belum ada rencana menaikkan tarif pascaharga BBM naik," ucapnya.
"Kita tetap tawarkan susur gua (dari Luweng Jomblang ke Gua Grubug), selain itu fenomena cahaya matahari (cahaya surga) yang dicari," lanjut Budi. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
"Jadi di Jomblang itu dalam satu hari hanya melayani satu kali trip. Jadi harus tentukan waktu dulu, dan sebaiknya kalau datang langsung jam 8-9 pagi ke Luweng Jomblang," imbuhnya. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Saat sebelum pandemi dalam sehari rata-rata ada 40-70 orang pengunjung di Luweng Jomblang. Pada pertengahan tahun 2020, pengelola mulai menutup Luweng Jomblang selama beberapa bulan. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Alhamdulillah pertengahan tahun 2020 itu ada pengunjung lokal, sehari rata-rata paling banyak 4-5 orang. Saat ini alhamdulillah sudah membaik, rata-rata 30 orang per hari tapi ya masih naik turun, ujar salah satu pemandu wisata di Luweng Jomblang, Budiyanto, Sabtu (10/9/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Tapi setelah kasus COVID-19 menurun ini belum normal. Di sini kan pengunjung kebanyakan wisatawan asing dan beberapa negara masih memberlakukan aturan belum boleh ke Indonesia. Tapi ini sedikit-sedikit sudah ada yang ke sini, jelasnya. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Pantauan detikJateng, tampak wisatawan yang didominasi warga asing mengunjungi Luweng Jomblang. Tiket masih sama, wisatawan lokal dan asing Rp 500 ribu. Dan sampai saat ini belum ada rencana menaikkan tarif pascaharga BBM naik, ucapnya.
Kita tetap tawarkan susur gua (dari Luweng Jomblang ke Gua Grubug), selain itu fenomena cahaya matahari (cahaya surga) yang dicari, lanjut Budi. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Jadi di Jomblang itu dalam satu hari hanya melayani satu kali trip. Jadi harus tentukan waktu dulu, dan sebaiknya kalau datang langsung jam 8-9 pagi ke Luweng Jomblang, imbuhnya. Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng