Kalangan milenial barangkali tidak begitu mengenal nama Eddy Gombloh. Namun pecinta film di era 70-an tentu mengenal nama Eddy Gombloh sebagai artis yang telah membintangi puluhan film genre komedi.
Namanya sejajar dengan sejumlah bintang film komedi lainnya, seperti Benyamin Sueb, Ateng, Bagio, dan yang lainnya. Tak jarang mereka main di dalam film yang sama.
Dikutip dari laman jogjaprov.go.id, Eddy Gombloh memiliki nama asli Supardi. Dia merupakan artis asli Jogja yang lahir tepat empat tahun sebelum Kemerdekaan, yaitu 17 Agustus 1941.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiprahnya di dunia seni berawal dari keterlibatannya di panggung pelajar RRI Jogja. Pengalamannya itu membuat Eddy Gombloh memberanikan diri merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.
Selama di Jogja Eddy Gombloh memang sudah tidak asing dengan dunia peran. Dia sudah cukup berpengalaman pentas di panggung ketoprak. Setibanya di Jakarta sekitar tahun 1962, dia mencoba meniti karir di layar lebar.
Kemampuan peran serta wajah yang unik membuatnya cukup sukses meniti karir di dunia film. Eddy Gombloh terlibat dalam puluhan film bergenre komedi.
Beberapa di antaranya adalah Inem Pelayan Seksi, Biang Kerok, 3 Janggo serta Tukang Ngibul.
Di laman IMDB, Eddy Gombloh juga mencatatkan beberapa film yang telah dibintangi, diantaranya adalah Tarzan Kota, Gadis Bionic dan Manusia 6.000.000 Dolar. Ketiganya merupakan semacam film parodi dari cerita film luar negeri.
Setelah 54 tahun berkarir di Jakarta dia merasakan iklim sepinya film nasional. Dia pun memilih untuk kembali ke Jogja.
Bermodal hasil merantau, Eddy Gombloh membeli rumah di Jogja untuk hidup di masa tua. Selain itu, dia juga membeli sebidang kebun salak dan membuka usaha fotokopi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
(ahr/sip)











































