Kiai Sepuh NU Sampaikan 2 Sikap Usai Pertemuan dengan Gus Yahya di Tebuireng

Regional

Kiai Sepuh NU Sampaikan 2 Sikap Usai Pertemuan dengan Gus Yahya di Tebuireng

Enggran Eko Budiyanto - detikJateng
Sabtu, 06 Des 2025 20:59 WIB
Kiai Sepuh NU Sampaikan 2 Sikap Usai Pertemuan dengan Gus Yahya di Tebuireng
Juru Bicara Forum Kiai Sepuh NU Abdul Muid saat hendak menjelaskan isi pertemuan kiai sepuh dengan Gus Yahya di Tebuireng Jombang. Foto: Enggran Eko Budianto/detikJatim)
Solo -

Forum silaturahmi kiai sepuh dengan mustasyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf melakukan pertemuan di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng. Forum ini menyampaikan dua sikap usai pertemuan tertutup itu rampung.

Dilansir detikJatim, forum silaturahmi kiai sepuh NU dengan Mustasyar melakukan pertemuan sejak pukul 12.30 WIB dan baru rampung pukul 17.30 WIB.

Sejumlah kiai sepuh yang hadir antara lain, mantan Ketum PBNU KH Said Aqil Sirodj, Pengasuh Ponpes Lirboyo Kediri KH Anwar mansyur dan Pengasuh Ponpes Al-Falah Ploso Kediri KH Nurul Huda Djazuli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru Bicara Forum Kiai Sepuh NU Abdul Muid menyampaikan dua sikap berdasar pertemuan itu. Sikap pertama terkait bencana yang terjadi di Sumatera, kedua yakni soal dinamika PBNU.

ADVERTISEMENT

Abdul Muid mengatakan, Forum Sesepuh dan Mustasyar NU menyampaikan belasungkawa atas bencana di Sumatera. Mereka mendoakan masyarakat yang terdampak bencana diberika kesabaran dan segera mendapatkan pertolongan.

Para kiai sepuh juga meminta pemerintah optimal dalam penanganan dan mengambil langkah antisipasi agar bencana serupa tak terulang.

Termasuk menindak tegas pihak-pihak, baik individu maupun korporasi yang terbukti menyalahi aturan dalam mengeksploitasi sumber daya alam tanpa mempertimbangkan keseimbangan lingkungan.

"Forum juga mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk saling bahu membahu serta terlibat aktif dalam memberikan bantuan kepada para korban bencana," terangnya saat jumpa pers di Ponpes Tebuireng, Sabtu (6/12/2025).

Soal Dinamika PBNU

Sikap kedua yakni terkait dinamika PBNU. Abdul Muid menyampaikan, Forum Kiai Sepuh berpandangan bahwa proses pemakzulan Ketua Umum PBNU tidak sesuai dengan aturan organisasi sebagaimana ketentuan AD/ART.

Para kiai sepuh disebut melihat adanya informasi kuat terjadinya pelanggaran atau kekeliruan serius dalam pengambilan keputusan oleh Ketua Umum. Namun hal itu perlu diklarifikasi melalui mekanisme organisasi secara menyeluruh.

Pihaknya mengimbau seluruh pihak menahan diri dan menghindari langkah yang berpotensi memoperbesar ketegangan.

"Forum menegaskan bahwa persoalan ini hendaknya diselesaikan melalui mekanisme internal NU tanpa melibatkan institusi atau proses eksternal demi menjaga kewibawaan jam'iyyah dan memelihara NU sebagai aset besar bangsa," jelas Muid membacakan hasil kesimpulan Forum Kiai Sepuh dan Mustasyar.

Selain itu, Abdul Muid juga menjelaskan bahwa forum juga merekomendasikan agar Rapat Pleno untuk menetapkan PJ Ketum PBNU tidak diselenggarakan sebelum seluruh prosedur dan musyawarah diselesaikan sesuai ketentuan organisasi.




(afn/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads