Pendopo petilasan Mangkubumi di Desa Krikilan, Masaran, Sragen tiba-tiba ambruk. Ambruknya petilasan yang dulu ditempati Pangeran Mangkubumi, kelak bergelar Sultan Hamengku Buwono I, tersebut diduga karena kayu penyangga Pendopo banyak yang keropos.
Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Sragen, Anjarwati Sri Sayekti, mengatakan ambruknya pendopo karena kayu yang digunakan sudah keropos. Meskipun dari tampilan luar kayu tersebut masih bagus.
"Karena kan memang ada beberapa kayu lama yang itu dari luar utuh, tapi di dalam keropos. Nah, itu yang mungkin kemarin secara visual di luar memang utuh begitu," katanya kepada awak media, Selasa (2/12/2025).
Ambar mengatakan material lama Pendopo tersebut masih digunakan. Namun ternyata beban yang ada di atas melebihi dari kekuatan kayu tersebut.
"Karena material lama masih kita gunakan, ternyata itu kekuatan di atas itu melebihi bebannya lebih. Bebannya itu melebihi dari kekuatan dari soko-soko yang samping ini, kan karena dia penyangga bener ya, tidak yang sebagai penjaga utama kan tidak cuman soko yang ada di tengah," ungkapnya
Ia mengatakan ada 12 tiang untuk penyangga Pendopo Mangkubumi tersebut. Beberapa penyangga masih menggunakan meterial yang lama.
"Yang 12 itu kan juga sebagai tiang pendamping begitu. Nah, itu kemarin kan kita coba untuk pertahankan, tidak digantikan yang baru begitu," bebernya.
Lebih lanjut, Ambar mengatakan nantinya Pendopo Mangkubumi akan dibangun lagi. Beberapa struktur bangunan akan diganti yang baru.
"Iya, didirikan kembali, istilahnya kayu yang masih bisa digunakan yang yang secara kekuatan secara ini masih bisa digunakan, digunakan. Tetapi nanti untuk kekuatan yang di bagian tiang-tiang itu akan diganti baru," bebernya.
"Kita mencoba mempertahankan supaya tidak tergantikan. Jadi aspek cagar budaya juga masih kita perhatikan begitu. Ya, tindak lanjutnya akan didirikan lagi, dimulai lagi dari awal," sambung Ambar.
Selain struktur Pendopo, Ambar menyebut material genting juga akan diganti. Meski diganti, genting yang digunakan akan tetap terlihat sealamiah mungkin.
(apu/afn)