Kebakaran di kompleks gedung apartemen di Hong Kong yang menewaskan 151 orang terus diselidiki kepolisian setempat. Ada 13 orang yang ditangkap dengan tuduhan pembunuhan.
Dilansir detikNews dari AFP, direktur kejahatan dan keamanan Kepolisian Hong Kong, Chan Tung mengatakan penyelidikan komperhensif dilakukan terkait tragedi tersebut. Mereka menangkap 12 pria dan 1 wanita dengan rentang usia 40 tahun hingga 77 tahun.
"Telah segera memulai penyelidikan komprehensif terkait pembunuhan yang menghasilkan penangkapan total 13 orang, termasuk 12 pria dan satu wanita."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepolisian Hong Kong pada hari ini, Senin (1/12) mengatakan jumlah korban tewas akibat kebakaran dahsyat tersebut bertambah menjadi 151 orang.
"Hingga pukul 16.00 hari ini, jumlah korban tewas yang terkonfirmasi mencapai 151. Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan jumlah ini akan terus bertambah," ujar juru bicara kepolisian Tsang Shuk-yin dalam konferensi pers.
Selain itu para pejabat terkait mengumumkan bahwa beberapa jaring eksterior yang digunakan pada perancah di kompleks apartemen tersebut tidak memenuhi standar ketahanan api.
"Sampel yang dikumpulkan dari tujuh lokasi di lantai atas, tengah, dan bawah di empat gedung... tidak memenuhi standar uji ketahanan api," ujar kepala sekretaris kota Eric Chan kepada para wartawan.
Peristiwa kebakaran itu terjadi hari Rabu (26/11) lalu. Pencarian korban sudah memasuki hari kelima dan 159 orang yang sebelumnya dilaporkan hilanhg dipastikan "selamat".
Bencana di kompleks dengan lebih dari 1.900 unit apartemen itu tercatat sebagai kebakaran paling mematikan dalam beberapa dekade. Pejabat yang bertanggung jawab atas unit investigasi korban di Kepolisian Hong Kong, Tsang Shuk-yin, menyebut sekitar 40 orang masih dilaporkan hilang dan upaya pencarian masih dilakukan.
Otoritas setempat pada hari Sabtu (29/11) lalu menetapkan masa berkabung tiga hari untuk mengenang para korban kebakaran mematikan tersebut.
Penyelidikan soal penyebab kebakaran masih terus dilakukan. Dalam laporan yang ada, api menyebar cepat akibat perancah bambu dan material plastik busa yang menutupi sejumlah jendela apartemen. Sejumlah gedung apartemen saat itu memang sedang dalam proses renovasi.
(aap/aap)











































