Hujan deras yang mengguyur beberapa hari terakhir memicu pergerakan tanah di kompleks perumahan bersubsidi Desa Wiradadi, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Akibatnya enam rumah mengalami kerusakan parah.
Peristiwa tersebut terjadi di Perumahan Puri Wiradadi 3, Blok M dan L. Enam rumah mengalami kerusakan parah setelah bangunan yang berdiri di atas tanah labil itu tak mampu menahan pergeseran tanah akibat curah hujan tinggi yang terus mengguyur sejak sepekan terakhir.
"Awalnya cuma retak-retak kecil, tapi makin lama makin parah. Empat hari kemudian, rumah di ujung blok akhirnya roboh," kata salah satu warga setempat, Riski kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Riski, sebelum roboh, sejumlah rumah di blok tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan. Dinding mulai retak dan tanah di sekitar pondasi terlihat turun.
"Selasa petang kemarin akhirnya ambruk, penghuninya semua sekarang mengungsi. Kalau yang rusak parah ada empat, lalu yang dua kondisi bagian belakangnya, sudah mulai amblas," terangnya.
Hingga hari ini, warga masih memantau kondisi rumah mereka yang sudah hancur. Beberapa di antaranya mengaku waswas karena pergerakan tanah masih terjadi.
"Setiap malam masih terdengar suara puing jatuh. Takutnya merembet ke rumah lain," jelasnya.
Selain enam rumah yang hancur, menurut Riski, delapan rumah lain di sekitar lokasi juga terancam. Warga berharap pemerintah segera turun tangan untuk melakukan penanganan dan memastikan keamanan di area perumahan tersebut.
Akibat kejadian ini, pemilik rumah diperkirakan mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah per unit rumah.
(aku/ams)











































