Pihak Tedjowulan Sebut Tak Tahu soal Agenda Penobatan Raja Baru Keraton Solo

Pihak Tedjowulan Sebut Tak Tahu soal Agenda Penobatan Raja Baru Keraton Solo

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 12 Nov 2025 14:50 WIB
KGPA Tedjowulan saat berada  di Loji Gandrung.
KGPA Tedjowulan. Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Solo -

Putra Mahkota Keraton Kasunanan Solo KGPAA Hamangkunagara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram akan dinobatkan sebagai raja baru pada Sabtu pekan ini. Pihak Maha Menteri KGPA Tedjowulan yang menyebut dirinya sebagai pelaksana tugas raja pun angkat bicara.

Melalui juru bicaranya, KP Bambang Ary Pradotonegoro, pihak Tedjowulan mengaku tidak mengetahui acara tersebut. Dia bahkan mengaku baru tahu rencana itu dari media massa.

"Belum (mengetahui acara jumenengan PB XIV). Tidak ada informasi apapun kecuali kita dapat share dari teman-teman media, maupun dari teman-teman dari aparat penegak hukum," kata Bambang saat dihubungi detikJateng, Rabu (12/11/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan, sejauh ini belum ada rapat keluarga besar Keraton Solo untuk membahas sosok yang ditunjuk menjadi PB XIV. Meski demikian, dia tidak ingin bersikap reaktif terhadap kabar tersebut.

ADVERTISEMENT

"Tidak ada rapat-rapatan. Saya dapat informasi tidak ada rapat-rapatan tiba-tiba beliau dapat share-share-an. Saya diminta menghadap beliau membahas ini, dan kita sepakat tetap menjaga kondusifitas, tidak perlu memberi komentar dengan nada miring," ucapnya.

"Pada intinya, beliau sebagai pemegang mandat SK Menteri Dalam Negeri nomor 430, dan sebagai pelaksana kekosongan di Keraton Kasunanan Surakarta, tetap akan melaksanakan musyawarah keluarga, untuk mengadakan kesepakatan pemilihan itu. Kapan, sudah ditegaskan, 40-100 hari," imbuhnya.

Terkait dengan acara jumenengan hari Sabtu (15/11), pihaknya tidak ingin terlalu menyoalkan. Hanya saja, dia mengingatkan terkait kondusifitas di lingkungan Keraton Solo.

"Terkait dengan kegiatan besok Sabtu, silahkan. Beliau tidak mau mengomentari terlampau dalam. Tapi hanya mengingatkan, Keraton pernah mendapatkan teguran keras dari pemerintah terkait Keraton sekarang menjadi cagar budaya nasional. Berarti situasi dan kondisi di Keraton harus tetap dijaga," bebernya.

Bambang mengatakan, Tedjowulan masih berpegang pada SK Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta. Tujuan utamanya adalah kerukunan di dalam internal Keraton Solo dengan mengedepankan musyawarah.

Pihaknya enggan memintai klarifikasi acara tersebut. Bambang juga mempertanyakan posisi Putri PB XIII, GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, dalam acara jumenengan itu.

"Harusnya yang punya acara yang mengklarifikasi, dia tidak punya hak untuk mengelola Keraton. Status pengelolaan Keraton SK Kemendagrinya sudah jelas ditunjukkan kepada siapa, ada gak namanya Rumbai," kata dia.

Musyawarah dari keluarga besar akan menentukan siapa sosok yang akan menjadi Raja Keraton Solo setelah wafatnya PB XIII. Siapapun sosok yang dipilih secara mufakat, Tedjowulan akan mendukung.

"Beliau sudah menegaskan, saya akan dukung siapapun itu yang dipilih. Asalkan itu dipilih oleh semua trah. Karena tidak ada yang namanya keluarga inti. Keraton tidak hanya dimiliki satu trah saja," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Surat undangan Jumenengan Hajad Dalem Jumengeng Dalem Nata Binayangkare SISKS Paku Buwono XIV beredar. Dalam surat yang beredar, Keraton Solo akan menggelar Jumenengan atau penobatan raja baru pada hari Sabtu (15/11) besok.

Dari undangan berkop Keraton Surakarta Hadiningrat yang diterima detikJateng, Jumenengan akan digelar pukul 08.00 WIB di Keraton Solo. Surat tersebut ditandatangani putri tertua Paku Buwono XIII, G.K.R. Timoer Rumbaikusuma Dewayani.

"Njih leres (iya benar)," kata G.K.R. Timoer Rumbaikusuma Dewayani dihubungi detikJateng, Rabu (12/11/2025).

Halaman 2 dari 2
(ahr/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads