BNPB Bakal Pindahkan Pompa Kali Tenggang untuk Sedot Banjir Kaligawe

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Jumat, 31 Okt 2025 13:08 WIB
Rumah Pompa Kali Tenggang, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jumat (31/10/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pompa-pompa di Rumah Pompa Kali Tenggang, Kota Semarang, beroperasi optimal. Jika seluruh pompa sudah hidup, beberapa mobile pump akan dipindah ke sumber genangan air guna mempercepat surutnya banjir di Kaligawe.

Hal itu dikatakan Deputi Bidang Penanganan Darurat, Mayjen TNI Budi Irawan, saat mengunjungi Rumah Pompa Kali Tenggang di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari. Saat itu wartawan menanyakan soal penanganan banjir di Semarang, khususnya di Kaligawe.

"Alhamdulillah apa yang sudah kita rapatkan kemarin, sekarang sudah terealisasi. Seluruh pompa sudah hidup," kata Budi di Rumah Pompa Kali Tenggang, Jumat (31/10/2025).

"Saya lihat di pompa Tenggang sini ada beberapa pompa yang nanti akan kita pindahkan ke sumber masalah yang di ujung. Kalau nanti dipindahkan ke ujung, insyaallah akan dapat mengurangi genangan air lagi," sambungnya.

Budi mengatakan, total ada enam pompa di Rumah Pompa Kali Tenggang. Namun satu di antaranya masih dalam tahap penyesuaian sehingga belum beroperasi.

"Saya lihat pompa yang ada pergantian itu ada enam, tapi satu yang tidak beroperasi. Nunggu beberapa saat lagi nanti akan beroperasi, sehingga pipa pompa-pompa tambahan mobile pump ini akan kita geser," ujarnya.

"Kita koordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) untuk (mobile pump) ditaruh di ujung yang merupakan sumber masalah, yaitu tidak keluarnya air ke laut," lanjutnya.

Dengan pompa yang bekerja optimal, Budi optimistis genangan di kawasan Kaligawe akan surut dalam beberapa hari ke depan.

"Saya kira jangan sampai 10 hari, beberapa hari lagi harus segera surut," ucapnya.

Selain penguatan pompa, Budi menjelaskan, operasi modifikasi cuaca juga terus dilakukan untuk mengurangi curah hujan di wilayah Semarang sejak Sabtu (25/10).

"Selain pompanisasi, kita juga melaksanakan operasi udara, modifikasi cuaca kita laksanakan. Jadi dari satu pesawat sudah kita tambah satu pesawat lagi," kata Budi.

"Tujuannya untuk menghadang awan-awan yang mengendong air untuk masuk ke Kota Semarang. Ada dua, satu di Ahmad Yani, kemudian satu di Adi Soemarmo," imbuhnya.

Operator rumah pompa Kali Tenggang, Mazaim menyebut kini total ada sembilan pompa yang beroperasi di lokasi tersebut.

"Untuk pompa KSB ada dua, mobil pompa ada tiga, dan pompa utama lima unit. Total sembilan, tapi satu sedang pergantian dari solar ke listrik," ujarnya.

Mazaim mengatakan kinerja pompa cukup efektif. Ia mengklaim sudah ada penurunan debit air banjir hari ini.

"Dari rata-rata satu jam, air turun 1 sampai 2 cm. Kapasitas pompanya juga besar, sekitar 2.000 liter per detik untuk yang utama," katanya.

Rumah pompa Kalitenggang sendiri berfungsi untuk membuang air dari Kawasan Kaligawe di Kecamatan Genuk, dan sekitarnya.

"Selama ini air juga sudah langsung dibuang ke laut melalui jalur pembuangan dari hulu," kata Mazaim.



Simak Video "Video Jalan Pantura Semarang-Demak Banjir, Motor Tak Bisa Lewat"

(dil/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork