Kebakaran besar melahap sebuah rumah limasan kayu sekaligus tempat menyimpan hasil panen di Desa Wedoro, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan. Ratusan kilogram bawang dan gabah ikut terbakar dalam peristiwa ini.
Video kebakaran itu diunggah oleh akun Instagram @infogrobogan.id. Dalam video tersebut, terlihat api berkobar sangat besar dan warga sedang bergotong royong melakukan upaya pemadaman.
"Kebakaran Rumah di Wedoro, Penawangan Sabtu (27/9/2025) malam sekitar pukul 20.40 WIB, sebuah rumah di Desa Wedoro, Penawangan terbakar. Penyebab pasti kebakaran masih menunggu penyelidikan polisi," tulis caption akun @infogrobogan.id dilihat detikJateng, Minggu (28/9/2025) siang.
Peristiwa itu dikonfirmasi oleh Kapolsek Penawangan, AKP Sutarjo. Ia mengatakan ada ratusan kilogram benih bawang merah dan gabah yang dilahap si jago merah.
"Barang milik korban yang terbakar yaitu 400 kilogram gabah atau padi, 170 kilogram benih bawang merah, dua unit TV, satu set meja kursi, dua unit diesel sedot air, dan tiga kipas angin," jelas Sutarjo saat dimintai konfirmasi detikJateng, Minggu (28/9/2025).
Sutarjo mengungkapkan peristiwa ini terjadi di Dusun Krajan RT 7 RW 1, Desa Wedoro, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan. Rumah itu diketahui milik Karjono, seorang petani yang menyimpan hasil panen di rumahnya.
"(Warga) Kecamatan Penawangan itu hobinya menanam bawang merah, semangka, dan padi. (Hasilnya) itu disimpan di kamar, dijual kalau pas harga agak mahal atau dikeringkan," tutur Sutarjo.
"(Korban) menyimpan padi dan bawang merah (hasil panennya) di kamar," tambahnya.
Kebakaran itu mulai melahap rumah Karjono pada Sabtu (27/9/2025) sekitar pukul 20.30 WIB malam. Mulanya, anak korban mendengar suara letupan dari kamar sebelah.
"(Kejadian berawal saat) saksi Habib Shoqikul Iman sedang bermain HP di dalam kamar sebelah timur kemudian mendengar suara letupan api di kamar sebelah barat," ungkap Sutarjo.
Habib lalu memeriksa sumber suara itu. Setibanya di sana, ia melihat atap kamar sudah terbakar.
"Kemudian saksi 1 keluar rumah dan berteriak meminta pertolongan untuk memadamkan api, kemudian kemudian warga masyarakat berdatangan untuk bergotong royong membantu memadamkan api," kata Sutarjo.
Petugas kemudian mendapatkan informasi kebakaran ini pukul 23.00 WIB dan bergegas menuju ke lokasi untuk memadamkan api. Sutarjo menyebut api berhasil dipadamkan 30 menit kemudian.
"(Api berhasil padam) kira-kira setengah jam (usai tiba di lokasi kebakaran). Jalannya bagus, sampai di lokasi juga cepat jadi kami dan petugas pemadam kebakaran langsung wut wut wut cepat (memadamkan api)," kata Sutarjo.
Sutarjo menyebut kebakaran di rumah limasan kayu berukuran 14x14 meter persegi itu disebabkan oleh korsleting listrik. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
"Api diduga berasal dari konsleting listrik alat elektronik kipas angin dan kabel tidak standar SNI. Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian materi sebesar Rp 200 juta," pungkasnya.
Simak Video "Video: Kondisi Jalur KA di Grobogan Sempat Terendam Banjir"
(afn/afn)