Cikal bakal eksplorasi minyak bumi di Indonesia berada di Blok Sukamurni, Desa Maja Selatan, Kecamatan Maja. Pengeboran sumur minyak pertama yang dibuka pada tahun 1871 oleh seorang pengusaha asal Belanda bernama Jan Reerink.
Tanda pengeboran sumur minyak pertama itu berupa tugu kecil berada di tengah hamparan sawah, tugu tersebut nyaris tertutup oleh tanaman padi yang tumbuh subur. Tak banyak yang tahu, di bawahnya masih ada rembesan minyak bumi yang meski tak lagi melimpah.
Menurut Ketua Yayasan Galur Rumpaka Majalengka Baheula (Grumala) Nana Rohmana atau Naro, Reerink mengawali pengeboran sumur minyak itu pada tahun 1871.
Namun sayangnya, hasilnya tidak sesuai harapan. Aktivitas sumur minyak itu hanya bertahan selama satu tahun. Padahal Reerink sudah mengebor sampai kedalaman 250 meter, tapi minyaknya tidak melimpah
Di sisi lain, meskipun sudah lebih dari satu abad berlalu, lokasi sumur bor minyak pertama ini masih mengeluarkan rembesan minyak mentah. Jika berkunjung, aroma minyak tanah masih bisa tercium di sekitar titik pengeboran.