Sugandi, warga Kapetakan, Cirebon mengubah cicak sebagai komoditas yang mendatangkan pundi-pundi Rupiah. Ia memproduksi cicak kering untuk diekspor ke luar negeri, terutama ke negara China.
Proses produksi cicak kering itu dilakukan di kediaman Sugandi di Desa Kertasura, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon. Dalam memproduksi cicak kering, ia turut dibantu oleh beberapa orang pegawainya.
Proses produksi diawali dengan tahap pencucian menggunakan air bersih untuk menghilangkan kotoran yang menempel di tubuhnya. Cicak yang sudah dicuci lalu ditata di sebuah wadah untuk kemudian dijemur di bawah sinar matahari.
Selain dijemur, proses pengeringan juga dilakukan dengan menggunakan oven. Cicak-cicak yang sudah dipastikan kering kemudian dikemas. Proses ini pun dilakukan secara teliti. Cicak disusun dalam posisi searah dan dikemas dengan rapi.
Dalam sehari, Sugandi mengaku bisa memproduksi cicak kering sekitar 40 hingga 50 kilogram per hari. Sugandi menuturkan bahwa harga cicak kering dengan kondisi utuh saat ini Rp270 ribu per kilogram.