Bertaruh Nyawa Ala Siswa SD di KBB demi Mengejar Ilmu

Mereka melintasi perairan Waduk Saguling selebar 120 meter setiap hari, dengan tarif seikhlasnya menuju SD Negeri Panaruban, di Desa Karanganyar, Kecamatan Cililin.
Mereka terpaksa naik rakit demi memangkas waktu dan jarak tempuh. Jika melewati jalur darat dengan sepeda motor, mereka mesti menempuh perjalanan antara 15 sampai 20 kilometer. Namun jika menyeberangi perairan, tak lebih dari 3 kilometer dengan waktu tempuh 10 sampai 20 menit.
Setelah turun dari rakit, mereka mesti berjalan kaki lagi sejauh 700 meter menuju ke sekolah.
Rutinitas itu mereka jalani selama bertahun-tahun demi menuntut ilmu menyiapkan masa depan cerah.
Banyak warga berharap pemerintah mau membuatkan jembatan demi memudahkan aktivitas masyarakat dan pelajar.
Mereka melintasi perairan Waduk Saguling selebar 120 meter setiap hari, dengan tarif seikhlasnya menuju SD Negeri Panaruban, di Desa Karanganyar, Kecamatan Cililin.
Mereka terpaksa naik rakit demi memangkas waktu dan jarak tempuh. Jika melewati jalur darat dengan sepeda motor, mereka mesti menempuh perjalanan antara 15 sampai 20 kilometer. Namun jika menyeberangi perairan, tak lebih dari 3 kilometer dengan waktu tempuh 10 sampai 20 menit.
Setelah turun dari rakit, mereka mesti berjalan kaki lagi sejauh 700 meter menuju ke sekolah.
Rutinitas itu mereka jalani selama bertahun-tahun demi menuntut ilmu menyiapkan masa depan cerah.
Banyak warga berharap pemerintah mau membuatkan jembatan demi memudahkan aktivitas masyarakat dan pelajar.