Padahal potensi wisata dan sejarah yang dimiliki Kolam Sang Raja sangat luar biasa. Karena itu, upaya revitalisasi sedang digodok oleh pemerintah setempat agar situs ini bisa kembali dimanfaatkan masyarakat.
Rencana revitalisasi Kolam Sang Raja juga mendapat tanggapan positif dari pegiat sejarah lokal, Nana Rohmana Naro. Ia menyambut baik langkah pemerintah daerah. Namun di sisi lain, ia mengingatkan pentingnya menjaga esensi sejarah situs tersebut saat proses revitalisasi.
Sang Raja bukan hanya kolam renang biasa. Tempat ini memiliki nilai historis yang menjadi bagian dari perjalanan penting sejarah di Majalengka. Oleh karena itu, proses revitalisasi diharapkan tidak menghilangkan esensi yang ada di Sang Raja.
Di kolam tersebut terdapat beberapa fasilitas yang mempunyai nilai sejarah, di antaranya balong buhun (kolam tua), pepohonan tua, hingga tugu Sang Raja yang konon dibangun pada zaman Bupati Sasrabahu, 1912. Sekedar diketahui, tempat yang kini dikenal kolam Sang Raja itu awalannya bernama Tamansari. Dulunya, Sang Raja merupakan tempat hiburan keluarga Tumenggung Natakaria.
Adapun kolam renang yang berada di Kelurahan Cigasong, Kecamatan Cigasong, Majalengka ini, telah berdiri sejak 1819. Kolam yang disebut-sebut tempat pemandian pertama dan tertua di Majalengka itu dibangun pada zaman kerajaan.