Potret 8 Masjid Bersejarah yang Unik di Cirebon

Masjid Syekh Birawa terletak di belakang pasar Harjamukti. Juru kunci Masjid Syekh Birawa Ki Rebo, menuturkan, Masjid Syekh Birawa dahulu berupa langgar kecil mirip musala alit yang ada di keraton Kanoman, dibangun oleh Syekh Birawa atau Raden Birawa sekitar abad ke 15. Menurut Ki Rebo, Raden Birawa merupakan keponakan dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran.
Masjid Merah Pasalakan yang terletak di Kelurahan Pasalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Masjid Merah Pasalakan dianggap sebagai salah satu masjid yang dikeramatkan. Dibangun pada abad 16 oleh seorang tokoh asal Banten bernama Syarif Abdurrahman Al Usmani.
Masjid Jagabayan merupakan masjid tertua di Kota Cirebon. Di bangun oleh Pangeran Nalarasa seorang patih dari kerajaan Pajajaran. Diceritakan juru kunci makam, Muhammad Faozan, mulanya Pangeran Nalarasa diutus oleh Prabu Siliwangi datang ke Cirebon untuk menjemput anaknya Pangeran Walangsungsang.
Masjid yang terletak dekat pangkalan lapangan Udara Cakrabuana ini memiliki arsitektur yang unik. Di bagian depan terlihat pagoda yang bernuansa Hindu dan Cina. Imam Masjid Nurbuat, Sanikun, menuturkan tentang filosofi dari ketiga pagoda, yang melambangkan tiga tokoh penting yang ada di Cirebon. Pertama Putri Ong Tien, kedua Syekh Syarif Hidayatullah dan ketiga Sunan Kudus yang juga memiliki pagoda di makamnya.
Lokasinya tidak jauh dari Alun-Alun Kejaksaan. Tajug Agung Kejaksaan dibangun oleh Syekh Syarif Abdurrohim atau Pangeran Kejaksaan sekitar tahun 1479 - 1480. Diceritakan Sonhaji, Imam sekaligus Pengurus Tajug Agung Kejaksaan. Mulanya Tajug Agung Kejaksaan hanya langgar kecil yang memiliki 16 tiang utama yang terbuat dari kayu jati.
Masjid Merah Panjunan dibangun oleh Syekh Syarif Abdurohman atau Pangeran Panjunan, kakak dari Syekh Syarif Abdurrohim pendiri dari Tajug Agung Kejaksaan. Masjid Merah Panjunan memiliki arsitektur perpaduan Arab dan Tiongkok. Terlihat dari susunan bata khas Arab dengan dinding yang dihiasi oleh ornamen keramik Tiongkok.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa dibangun oleh Sunan Kalijaga dan Raden Sepat. Dalam proses pembangunannya, Masjid Agung Sang Cipta Rasa melibatkan para pekerja yang berasal dari Majapahit, Demak dan Cirebon. Awalnya Masjid Sang Cipta Rasa bernama Masjid Agung Pakungwati. Diambil dari nama putri Pangeran Cakrabuana yang dijadikan istri oleh Sunan Gunung Jati.
 
Masjid Keramat Megu dibangun oleh utusan Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran. Yakni, Ki Buyut Megu pada abad ke 15. Sebelum masuk masjid harus melewati gapura kembar yang letaknya di Jalan Raya Megu.
 
Masjid Syekh Birawa terletak di belakang pasar Harjamukti. Juru kunci Masjid Syekh Birawa Ki Rebo, menuturkan, Masjid Syekh Birawa dahulu berupa langgar kecil mirip musala alit yang ada di keraton Kanoman, dibangun oleh Syekh Birawa atau Raden Birawa sekitar abad ke 15. Menurut Ki Rebo, Raden Birawa merupakan keponakan dari Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran.
Masjid Merah Pasalakan yang terletak di Kelurahan Pasalakan, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. Masjid Merah Pasalakan dianggap sebagai salah satu masjid yang dikeramatkan. Dibangun pada abad 16 oleh seorang tokoh asal Banten bernama Syarif Abdurrahman Al Usmani.
Masjid Jagabayan merupakan masjid tertua di Kota Cirebon. Di bangun oleh Pangeran Nalarasa seorang patih dari kerajaan Pajajaran. Diceritakan juru kunci makam, Muhammad Faozan, mulanya Pangeran Nalarasa diutus oleh Prabu Siliwangi datang ke Cirebon untuk menjemput anaknya Pangeran Walangsungsang.
Masjid yang terletak dekat pangkalan lapangan Udara Cakrabuana ini memiliki arsitektur yang unik. Di bagian depan terlihat pagoda yang bernuansa Hindu dan Cina. Imam Masjid Nurbuat, Sanikun, menuturkan tentang filosofi dari ketiga pagoda, yang melambangkan tiga tokoh penting yang ada di Cirebon. Pertama Putri Ong Tien, kedua Syekh Syarif Hidayatullah dan ketiga Sunan Kudus yang juga memiliki pagoda di makamnya.
Lokasinya tidak jauh dari Alun-Alun Kejaksaan. Tajug Agung Kejaksaan dibangun oleh Syekh Syarif Abdurrohim atau Pangeran Kejaksaan sekitar tahun 1479 - 1480. Diceritakan Sonhaji, Imam sekaligus Pengurus Tajug Agung Kejaksaan. Mulanya Tajug Agung Kejaksaan hanya langgar kecil yang memiliki 16 tiang utama yang terbuat dari kayu jati.
Masjid Merah Panjunan dibangun oleh Syekh Syarif Abdurohman atau Pangeran Panjunan, kakak dari Syekh Syarif Abdurrohim pendiri dari Tajug Agung Kejaksaan. Masjid Merah Panjunan memiliki arsitektur perpaduan Arab dan Tiongkok. Terlihat dari susunan bata khas Arab dengan dinding yang dihiasi oleh ornamen keramik Tiongkok.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa dibangun oleh Sunan Kalijaga dan Raden Sepat. Dalam proses pembangunannya, Masjid Agung Sang Cipta Rasa melibatkan para pekerja yang berasal dari Majapahit, Demak dan Cirebon. Awalnya Masjid Sang Cipta Rasa bernama Masjid Agung Pakungwati. Diambil dari nama putri Pangeran Cakrabuana yang dijadikan istri oleh Sunan Gunung Jati. 
Masjid Keramat Megu dibangun oleh utusan Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran. Yakni, Ki Buyut Megu pada abad ke 15. Sebelum masuk masjid harus melewati gapura kembar yang letaknya di Jalan Raya Megu.