"Rumah paku", bangunan terakhir di daerah tersebut, berdiri di tengah jalan yang sedang dibangun di Nanning, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok, 10 April 2015. Menurut media lokal, pemilik rumah tersebut tidak mencapai kesepakatan dengan pemerintah setempat mengenai kompensasi pembongkaran. (Reuters)
Zheng Meiju berjalan menuju rumah paku miliknya yang sebagian telah dihancurkan (belakang) di Rui'an, provinsi Zhejiang, Tiongkok, 17 Juli 2013. Zhang, pemilik rumah paku tersebut, menolak pindah karena tidak puas dengan kompensasi yang diberikan sejak proyek pembongkaran dimulai Juli lalu untuk membangun pusat bisnis baru. Ia telah tinggal di rumah tersebut selama hampir setahun, meskipun pasokan air dan listrik telah diputus pada awal tahun 2013, demikian dilaporkan media setempat. (Reuters)
"Rumah paku", rumah terakhir di daerah ini, berdiri di alun-alun di depan pusat perbelanjaan di Changsha, provinsi Hunan, Tiongkok tengah, 13 November 2007. "Rumah paku" merujuk pada rumah-rumah yang pemiliknya tetap bertahan dan menolak pembongkaran, sehingga menghambat proyek-proyek pembangunan di negara ekonomi utama dengan pertumbuhan tercepat di dunia. (Reuters)
Sebuah vila berlantai enam terlihat di lokasi pembangunan di kawasan pusat bisnis Shenzhen, Tiongkok, 17 April 2007. Choi Chu Cheung, pemilik vila, dan istrinya Zhang Lian-hao, menolak menerima kompensasi yang ditawarkan oleh pengembang yang berencana membangun pusat keuangan di lokasi tersebut. (Foto: Reuters)
Dikutip dari VOA, sebuah gedung tempat tinggal tua dikelilingi oleh jembatan yang baru dibangun di Guangzhou, provinsi Guangdong, China. Gedung tersebut rencananya dirubuhkan namun beberapa keluarga yang tinggal di tempat itu menolak keluar karena tidak berhasil mencapai kesepakatan tentang uang ganti rugi dengan pemerintah, menurut media setempat. (Reuters)
Mengutip dari VOA, rumah paku tiga tingkat, bangunan terakhir di wilayah itu, dengan bendera nasional China di atapnya tampak di tengah jalan yang baru dibangun di Luoyang, provinsi Henan, China. Menurut media setempat, pemilik rumah tersebut tidak setuju dengan biaya kompensasi untuk relokasi dan menolak pindah. (Reuters)
Huang Pi, seorang pemilik rumah di Jinxi, Shanghai menolak kompensasi yang diberikan pemerintah setempat yang setara dengan Rp 3,6 miliar dan kini ia menyesal.