Potret Desa Mayangan yang Melawan Ditelan Laut Jawa

Berdasarkan catatan Pemerintah Desa Mayangan, secara administratif desa yang berada di Teluk Ciasem itu memiliki luas kurang lebih 502 hektare. 70 persen diantaranya telah terendam air laut, menyisakan kurang lebih 100 hektare daratan.
Banyak rumah yang ditinggalkan pemiliknya karena tinggi rumah tersebut rata dengan tinggi air laut.
Notabene warga yang tinggal di pesisir laut Subang berprofesi sebagai nelayan. Ada juga warga yang berjualan ikan asin.
Ada juga warga yang berjualan ikan asin. Konon katanya ikan asin dari Desa Mayangan menjadi ikan asin terenak yang ada di Subang.
Seperti ini aktivitas di tempat penampungan ikan. Nantinya ikan-ikan laut ini akan dijual ke luar Kabupaten Subang.
Bermain adu cepat perahu, menjadi salah satu permainan yang kerap dilakukan oleh anak-anak yang tinggal di Desa Mayangan.
Rumah Edukasi Mangrove yang ada di Desa Mayangan menjadi tempat edukasi bagi warga dalam melakukan konservasi hutan mangrove. Tempat ini juga sekaligus dijadikan markas Wanadri untuk memantau perkembangan pertumbuhan mangrove yang ditanam di Mayangan.
Untuk sampai ke kawasan hutan mangrove hanya dapat diakses menggunakan perahu.
Pohon mangrove setinggi lebih dari satu meter tumbuh subur dan dikelilingi mangrove yang sudah tumbuh besar dan beranak. Selain itu, ada juga mangrove yang sudah tumbuh setinggi 2-3 meter dan membuat kawasan yang tadinya gundul menjadi rimbun. Mangrove ini berfungsi sebagai benteng untuk menghalau gelombang air laut sebelum masuk ke pemukiman warga.
Mangrove juga memberikan dampak ekonomi bagi warga. Banyak warga membudidayakan mangrove dan menjualnya seharga Rp3 ribu/buahnya.
Saat waktu petang, akses jalan di Desa Mayangan terendam. Ketinggian air dari mulai mata kaki hingga betis orang dewasa.
Abrasi juga terjadi di pesisir Pantai Pondok Bali dan bale-bale milik pedagang terendam hingga tidak dapat digunakan.
Pantai Pondok Bali menjadi destinasi wisata yang ada di Mayangan. Meski terjadi abrasi, pantai ini memiliki daya tarik tersendiri dan banyak pengunjung datang ke pantai ini kususnya diakhir pekan.
Berdasarkan catatan Pemerintah Desa Mayangan, secara administratif desa yang berada di Teluk Ciasem itu memiliki luas kurang lebih 502 hektare. 70 persen diantaranya telah terendam air laut, menyisakan kurang lebih 100 hektare daratan.
Banyak rumah yang ditinggalkan pemiliknya karena tinggi rumah tersebut rata dengan tinggi air laut.
Notabene warga yang tinggal di pesisir laut Subang berprofesi sebagai nelayan. Ada juga warga yang berjualan ikan asin.
Ada juga warga yang berjualan ikan asin. Konon katanya ikan asin dari Desa Mayangan menjadi ikan asin terenak yang ada di Subang.
Seperti ini aktivitas di tempat penampungan ikan. Nantinya ikan-ikan laut ini akan dijual ke luar Kabupaten Subang.
Bermain adu cepat perahu, menjadi salah satu permainan yang kerap dilakukan oleh anak-anak yang tinggal di Desa Mayangan.
Rumah Edukasi Mangrove yang ada di Desa Mayangan menjadi tempat edukasi bagi warga dalam melakukan konservasi hutan mangrove. Tempat ini juga sekaligus dijadikan markas Wanadri untuk memantau perkembangan pertumbuhan mangrove yang ditanam di Mayangan.
Untuk sampai ke kawasan hutan mangrove hanya dapat diakses menggunakan perahu.
Pohon mangrove setinggi lebih dari satu meter tumbuh subur dan dikelilingi mangrove yang sudah tumbuh besar dan beranak. Selain itu, ada juga mangrove yang sudah tumbuh setinggi 2-3 meter dan membuat kawasan yang tadinya gundul menjadi rimbun. Mangrove ini berfungsi sebagai benteng untuk menghalau gelombang air laut sebelum masuk ke pemukiman warga.
Mangrove juga memberikan dampak ekonomi bagi warga. Banyak warga membudidayakan mangrove dan menjualnya seharga Rp3 ribu/buahnya.
Saat waktu petang, akses jalan di Desa Mayangan terendam. Ketinggian air dari mulai mata kaki hingga betis orang dewasa.
Abrasi juga terjadi di pesisir Pantai Pondok Bali dan bale-bale milik pedagang terendam hingga tidak dapat digunakan.
Pantai Pondok Bali menjadi destinasi wisata yang ada di Mayangan. Meski terjadi abrasi, pantai ini memiliki daya tarik tersendiri dan banyak pengunjung datang ke pantai ini kususnya diakhir pekan.