Potret Wisata Persawahan Arjasari yang Cantiknya Mirip Ubud Bali

Area persawahan tersebut menunjukan pemandangan yang menarik. Kemudian di tengah-tengahnya terdapat jalan setapak penghubung Kampung Cihamerang, Desa Batu Karut, dan Kampung Cisema, Desa Mangunjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Pada lokasi tersebut terdapat beberapa saung yang kerap digunakan warga untuk beristirahat kala tengah menanam padi. Sehingga suasana pesawahan tetap asri dan sejuk.
Area persawahan tersebut kali ini telah menjadi primadona masyarakat. Hal tersebut terjadi kala beberapa warga mengunjungi lokasi tersebut dan mengunggahnya di sosial media. Bahkan masyarakat mengenal lokasi tersebut dengan nama Cisema Banjaran. Banyak warga yang bersepeda ke sana.
Beberapa masyarakat ada yang datang hanya menikmati beberapa kuliner hingga berswafoto. Mereka mayoritas datang bersama keluarga dan kerabatnya.
Sementara itu, warga setempat, Dedi (42) mengungkapkan awalnya terdapat beberapa orang yang bersepeda ke lokasi tersebut. Kemudian orang tersebut langsung membuat video dan menggunggah ke sosial media.
Dedi menjelaskan area persawahan tersebut merupakan milik warga. Sehingga objek wisata tersebut tidak ditarif biaya apapun.
Area persawahan tersebut menunjukan pemandangan yang menarik. Kemudian di tengah-tengahnya terdapat jalan setapak penghubung Kampung Cihamerang, Desa Batu Karut, dan Kampung Cisema, Desa Mangunjaya, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.
Pada lokasi tersebut terdapat beberapa saung yang kerap digunakan warga untuk beristirahat kala tengah menanam padi. Sehingga suasana pesawahan tetap asri dan sejuk.
Area persawahan tersebut kali ini telah menjadi primadona masyarakat. Hal tersebut terjadi kala beberapa warga mengunjungi lokasi tersebut dan mengunggahnya di sosial media. Bahkan masyarakat mengenal lokasi tersebut dengan nama Cisema Banjaran. Banyak warga yang bersepeda ke sana.
Beberapa masyarakat ada yang datang hanya menikmati beberapa kuliner hingga berswafoto. Mereka mayoritas datang bersama keluarga dan kerabatnya.
Sementara itu, warga setempat, Dedi (42) mengungkapkan awalnya terdapat beberapa orang yang bersepeda ke lokasi tersebut. Kemudian orang tersebut langsung membuat video dan menggunggah ke sosial media.
Dedi menjelaskan area persawahan tersebut merupakan milik warga. Sehingga objek wisata tersebut tidak ditarif biaya apapun.