Mengusung tema Moal aya Haseup Mun Euweuh Seuneu, Wanoja Ngalawan, massa menyuarakan lebih dari 40 tuntutan kepada pemerintah. Harapannya, para penguasa segera menuntaskan berbagai isu seputar perempuan, hingga pemenuhan hak bagi korban penggusuran di Tamansari dan Dago Elos. Foto: David Kristian Irawan/detikJabar
Ratusan massa dari Aliansi Simpul Puan bersama aktivis menggelar aksi unjuk rasa dalam memperingati Hari Perempuan Internasional di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (8/3/2024) siang. Foto: David Kristian Irawan/detikJabar
massa melakukan aksi Mapay Jalan atau longmarch dari Taman Dago Cikapayang. Mereka pun berjalan sembari mengumandangkan yel-yel untuk melawan segala bentuk tindak diskriminatif gender, khususnya perempuan. Foto: David Kristian Irawan/detikJabar
Bukan hanya orasi saja, aksi yang kerap dikenal sebagai International Women's Day (IWD) ini juga menampilkan sejumlah penampilan spesial seperti pembacaan puisi, nyanyian sumbang, hingga aksi teatrikal. Foto: David Kristian Irawan/detikJabar
Pada tahun ini, massa menyampaikan lebih dari 40 tuntutan terhadap segala bentuk penindasan, seperti kekerasan berbasis gender, ekonomi, diskriminasi kaum minoritas, pendidikan, dan genosida. Bahkan, aksi IWD 2024 Bandung kali ini juga menyelipkan isu penggusuran lahan di Tamansari dan Dago Elos. Foto: David Kristian Irawan/detikJabar
Jalan Diponegoro pun tampak meriah dengan berbagai lukisan tangan dan kata-kata penyemangat untuk menggelorakan kesetaraan bagi perempuan. Foto: David Kristian Irawan/detikJabar