Melihat Tradisi Gropyokan, Jurus Petani di Cirebon Basmi Hama Tikus

Berburu tikus menjelang musim tanam menjadi kebiasaan dari para petani di Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Di Kabupaten Cirebon, kebiasaan ini biasa disebut dengan istilah Gropyokan.
Dalam setiap melakukan tradisi gropyokan ini, para petani juga turut menerjunkan anjing-anjing pemburu. Anjing-anjing itu sengaja dilibatkan agar proses perburuan tikus dapat lebih cepat.
Satu persatu, lubang-lubang yang ada di sekitar area persawahan pun digali oleh para petani. Setelah ada tikus yang keluar, maka anjing-anjing pemburu akan dengan sigap menangkapnya.
Tidak hanya anjing, dalam membasmi hama tikus di area persawahan, para petani juga turut memanfaatkan burung hantu. Untuk mengundang burung hantu datang, para petani akan menyiapkan semacam kandang atau sarang di sekitar area persawahan.
Berburu tikus menjelang musim tanam menjadi kebiasaan dari para petani di Desa Bayalangu Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon. Di Kabupaten Cirebon, kebiasaan ini biasa disebut dengan istilah Gropyokan.
Dalam setiap melakukan tradisi gropyokan ini, para petani juga turut menerjunkan anjing-anjing pemburu. Anjing-anjing itu sengaja dilibatkan agar proses perburuan tikus dapat lebih cepat.
Satu persatu, lubang-lubang yang ada di sekitar area persawahan pun digali oleh para petani. Setelah ada tikus yang keluar, maka anjing-anjing pemburu akan dengan sigap menangkapnya.
Tidak hanya anjing, dalam membasmi hama tikus di area persawahan, para petani juga turut memanfaatkan burung hantu. Untuk mengundang burung hantu datang, para petani akan menyiapkan semacam kandang atau sarang di sekitar area persawahan.