Eksotisnya Katak Pohon Mutiara Langka di Gunung Sanggabuana

Direktur Eksekutif Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) Solihin Fuadi mengatakan, satwa langka endemik jawa itu, ditemukan saat pihaknya melakukan assesment mendampingi Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Islam As-Syafi'iyah Pondok Gede, pada Jumat (8/9/2023) kemarin.
Hewan ampibi bernama latin Nyxtixalus Margaritifer itu, ditemukan pada malam hari dengan ciri khas berwarna terang bercorak bintik.
 
Ciri khas keunikannya adalah berwarna oranye kecokelatan, dengan bintik putih acak di sebagian besar tubuhnya. Bintik putih atau merah, serta kuning keputihan itu yang mirip mutiara sehingga disebut katak ini disebut katak pohon mutiara
Katak mutiara endemik jawa itu termasuk hewan nocturnal langka, yang hingga kini populasinya terus menurun akibat berkurangnya alam liar yang menjadi habibat mereka.
 
Katak pohon, merupakan salah satu bio indikator yang menandakan kondisi lingkungan hutan, dan akiran sungai masih terjaga. Katak mutiara itu, juga termasuk dalam daftar resiko rendah di International Union for Conservation of Nature Red List (IUCN).
Direktur Eksekutif Sanggabuana Conservation Foundation (SCF) Solihin Fuadi mengatakan, satwa langka endemik jawa itu, ditemukan saat pihaknya melakukan assesment mendampingi Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Islam As-Syafiiyah Pondok Gede, pada Jumat (8/9/2023) kemarin.
Hewan ampibi bernama latin Nyxtixalus Margaritifer itu, ditemukan pada malam hari dengan ciri khas berwarna terang bercorak bintik. 
Ciri khas keunikannya adalah berwarna oranye kecokelatan, dengan bintik putih acak di sebagian besar tubuhnya. Bintik putih atau merah, serta kuning keputihan itu yang mirip mutiara sehingga disebut katak ini disebut katak pohon mutiara
Katak mutiara endemik jawa itu termasuk hewan nocturnal langka, yang hingga kini populasinya terus menurun akibat berkurangnya alam liar yang menjadi habibat mereka. 
Katak pohon, merupakan salah satu bio indikator yang menandakan kondisi lingkungan hutan, dan akiran sungai masih terjaga. Katak mutiara itu, juga termasuk dalam daftar resiko rendah di International Union for Conservation of Nature Red List (IUCN).