Melihat Produksi Tas, Ladang Cuan Warga 'Kampung Miliarder' Garut

Ada lebih dari 50 orang sultan pemilik rumah mewah di Kampung Miliarder, yang bernama asli Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Garut itu. Semuanya, adalah pemilik usaha pembuatan tas. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Tas-tas yang diproduksi oleh para sultan di Kampung Miliarder Garut ini, kebanyakan merupakan tas, yang biasa digunakan anak-anak untuk bersekolah. Seperti tas dengan gambar karakter kartun macam Barbie dan Power Ranger. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Para sultan ini, tak mengerjakan proyek tasnya sendirian. Mereka dibantu oleh masyarakat setempat. Warga Pangauban diketahui ikut bekerja bersama para sultan. Ada yang bekerja penuh, ada juga yang bekerja paruh waktu. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Masyarakat diberi pinjam mesin jahit oleh sultan-sultan. Mereka mengerjakan beragam bagian dari tas. Mulai dari membuat bordir, hingga menjahit tas secara keseluruhan. Masyarakat mengerjakan proyekan ini di rumah masing-masing. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Para sultan di Kampung Pangauban, diketahui bisa menjual lebih dari seribu tas per bulannya. Tas ini dipasarkan ke seantero negeri. Maka tak heran, jika mereka bisa meraup cuan hingga ratusan juta rupiah per bulannya. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Kampung Miliarder sendiri jadi perbincangan setelah kisahnya dibagikan salah seorang YouTuber. Kampung ini, bukan kampung biasa. Terdapat banyak rumah mewah milik para bos tas. Padahal, lokasi perkampungan ini diketahui tepat berada di kaki Gunung Pangauban. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Ada lebih dari 50 orang sultan pemilik rumah mewah di Kampung Miliarder, yang bernama asli Kampung Pangauban, Desa Jangkurang, Kecamatan Leles, Garut itu. Semuanya, adalah pemilik usaha pembuatan tas. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Tas-tas yang diproduksi oleh para sultan di Kampung Miliarder Garut ini, kebanyakan merupakan tas, yang biasa digunakan anak-anak untuk bersekolah. Seperti tas dengan gambar karakter kartun macam Barbie dan Power Ranger. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Para sultan ini, tak mengerjakan proyek tasnya sendirian. Mereka dibantu oleh masyarakat setempat. Warga Pangauban diketahui ikut bekerja bersama para sultan. Ada yang bekerja penuh, ada juga yang bekerja paruh waktu. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Masyarakat diberi pinjam mesin jahit oleh sultan-sultan. Mereka mengerjakan beragam bagian dari tas. Mulai dari membuat bordir, hingga menjahit tas secara keseluruhan. Masyarakat mengerjakan proyekan ini di rumah masing-masing. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Para sultan di Kampung Pangauban, diketahui bisa menjual lebih dari seribu tas per bulannya. Tas ini dipasarkan ke seantero negeri. Maka tak heran, jika mereka bisa meraup cuan hingga ratusan juta rupiah per bulannya. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Kampung Miliarder sendiri jadi perbincangan setelah kisahnya dibagikan salah seorang YouTuber. Kampung ini, bukan kampung biasa. Terdapat banyak rumah mewah milik para bos tas. Padahal, lokasi perkampungan ini diketahui tepat berada di kaki Gunung Pangauban. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)