Masjid Al Jabbar ini berawal dari diskusi Ridwan Kamil yang saat itu (2016) masih merupakan Wali Kota Bandung dan Ahmad Heryawan sebagai Gubernur Jawa Barat. Ridwan Kamil mengusulkan agar Jawa Barat memiliki masjid raya sendiri, kemudian disepakatilah pembangunan Masjid Al Jabbar tersebut.
Masjid yang memiliki luas area 25.997 hektare ini memiliki kapasitas daya tampung yang besar. Melansir dari situs resmi Jabarprov, disebutkan bahwa Masjid Al Jabbar dapat menampung jamaah hingga mencapai 33.000 orang.
Jika dihitung dengan area halaman, Masjid Al Jabbar dapat menampung jamaah hingga 60.000 orang. Kapasitas yang luas biasa ya, detikers!
Melansir situs Kemenag Jabar dijelaskan bahwa Masjid Al Jabbar ini memiliki arsitektur yang mengusung filosofi Asmaul Husna Al Jabbar dan menjadi nama dari masjid itu sendiri.
Suasana Masjid Al Jabbar selepas salat Jumat pada Jumat (14/7/2023)
Lorong menuju plaza dan Masjid Al Jabbar tengah dibersihkan oleh petugas kebersihan. Masjid ini terus dipadati oleh pengunjung dari berbagai wilayah di Indonesia setiap harinya.
Petugas tengah membersihkan lantai di depan pintu masuk menuju Masjid Al-Jabbar. Informasi yang dihimpun, pembersihan dilakukan di bagian interior masjid selepas salat Subuh dan masjid bisa kembali diakses warga sekitar pukul 08.00 WIB.
Tidak hanya itu, tampaknya proses desain bangunan gedung ini dipikirkan dengan sangat matang oleh Kang Emil. Menurutnya Masjid Raya Al Jabbar ini menggunakan teknologi ramah lingkungan dengan 27 pintu yang masing - masing memiliki nama yang diambil dari daerah di Jabar.