Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Kota Tasikmalaya, Boedi Santoso mengatakan sampai saat ini pemadam kebakaran tidak memiliki kantor. Sehingga menumpang di depo ikan milik Dinas Peternakan dan Perikanan.
Pemadam kebakaran diberi 2 lokal bangunan mungil serta lapak penjualan ikan di bagian belakang depo ikan. Di lokasi minim fasilitas bahkan jauh dari kata layak itu, orang-orang yang "gemar" menaruhkan nyawanya untuk kemanusiaan ini berkantor setiap hari.
Di salah satu kolam dijadikan tempat duduk-duduk, terdapat beberapa kursi usang dan alat komunikasi. Di kolam lainnya disulap menjadi dapur, seorang petugas asyik memasak daging kurban sisa Lebaran Idul Adha kemarin.
Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar juga mengaku tak habis pikir dengan kondisi yang dialami oleh pasukannya itu. "Tidak tahu ini bagaimana, memang rencana saja belum ada. Sekedar DED (detailed engineering design) juga belum ada," kata Ucu, ditemui di tempat terpisah.
Baik Ucu maupun Boedi menegaskan bahwa setiap tahun mereka selalu mengajukan usulan agar perbaikan sarana prasarana BPBD dan Damkar diakomodasi Pemkot Tasikmalaya. Namun selama itu pula, usulan itu tak pernah diterima.
Karena bermarkas di depo bekas kolam ikan, para penakluk api di Kota Tasikmalaya pun berseloroh jika mereka kerap dijuluki 'manusia ikan'.