Melihat 'Pasukan Tandur' dari Bandung

Tanam mundur atau tandur adalah salah satu cara untuk melakukan tanam padi di Desa Bojong Emas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Buruh tani yang melakukan proses tandur didominasi kaum perempuan atau emak-emak. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Emak-emak ini bekerja selama enam jam dari pukul 06.00-12.00 WIB. Waktu kerja selama enam jam itu disebutnya dengan sebutan ‘sagebugan’. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Tak hanya emak-emak, proses tanam padi ini juga melibatkan kaum pria. Pekerjaan yang lebih berat bisanya dilakukan kaum pria salah satunya memikul benih padi. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Wilayah Solokanjeruk, Ciparay dan sejumlah kecamatan yang ada di timur Kabupaten Bandung, masih memiliki banyak lahan persawahan, meski tak dipungkiri sejumlah lahan yang tadinya sawah beralih fungsi menjadi perumahan hingga industri. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Tanam mundur atau tandur adalah salah satu cara untuk melakukan tanam padi di Desa Bojong Emas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Buruh tani yang melakukan proses tandur didominasi kaum perempuan atau emak-emak. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Emak-emak ini bekerja selama enam jam dari pukul 06.00-12.00 WIB. Waktu kerja selama enam jam itu disebutnya dengan sebutan ‘sagebugan’. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Tak hanya emak-emak, proses tanam padi ini juga melibatkan kaum pria. Pekerjaan yang lebih berat bisanya dilakukan kaum pria salah satunya memikul benih padi. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Wilayah Solokanjeruk, Ciparay dan sejumlah kecamatan yang ada di timur Kabupaten Bandung, masih memiliki banyak lahan persawahan, meski tak dipungkiri sejumlah lahan yang tadinya sawah beralih fungsi menjadi perumahan hingga industri. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)