Proses renovasi ini, memakan biaya lebih dari Rp 1 miliar. Sebab, selain tampilan yang disegarkan, beberapa bagian yang sudah rapuh juga diganti dengan bahan baru, tanpa merubah atau menghilangkan makna.Bangunan Pendopo kini lebih segar usai direnovasi. Bangunan yang merupakan peninggalan bersejarah di Kabupaten Garut ini, juga terlihat lebih estetik dengan balutan warna dominan putih.
Pendopo merupakan bangunan, yang menyerupai aula di gedung-gedung biasa. Tapi, maknanya lebih dari itu. Pendopo merupakan bangunan bersejarah yang sangat dijaga oleh pemerintah dan masyarakat Garut.
Di bagian depan bangunan, terdapat tulisan Pendopo Garut yang dihiasi logo Garut dengan lampu sorot yang menyala putih dari latarnya. Di bagian samping dan dalam sama juga. Sentuhan peremajaan membuat Pendopo lebih segar dan estetik. Tak heran, banyak warga yang kebetulan mampir di sekitaran lokasi, yang sengaja berpose di depan Pendopo.
Pendopo sendiri, sangat bernilai sejarah. Sebab, tak hanya sarat akan makna, Pendopo juga dikabarkan pernah dikunjungi para pesohor negeri di masa lalu. Salah satunya, adalah Presiden RI Soekarno. Momen itu, terjadi di sekitar tahun 1960-an. Saat itu, Soekarno yang datang untuk memberikan penghargaan kepada Garut, sebagai kota terbersih di Indonesia, dicatat pernah berpidato di Babancong. Sebuah bangunan berbentuk oktagon yang terletak persis di depan Pendopo Garut.
Selain Soekarno, kata Warjita. Ada berbagai tokoh lain, yang pernah menginjakan kaki di Pendopo Garut. Di antaranya, adalah Putra Mahkota Kerajaan Austria Frans Ferdinand, serta Tsar Russia terakhir, Nicholas II.
Frans Ferdinand dan Nicholas II sendiri, diketahui melancong di akhir tahun 1800-an, untuk berwisata, dan berburu di Gunung Cikuray, Garut.