Potret Antrean Warga Cimahi Isi BBM hingga Meluber ke Jalan

Antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat terlihat di sejumlah SPBU di Kota Cimahi. Hal itu terjadi menghadapi wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang ramai disebutkan terjadi Kamis (1/9/2022).

Berdasarkan pantauan detikJabar pada Rabu (31/8/2022) malam di SPBU Jalan Pasantren misalnya, motor dan mobil mengantre cukup panjang untuk mengisi BBM jenis pertalite dan pertamax.
Kondisi serupa terjadi di SPBU Jalan Cilember, perbatasan antara Kota Cimahi dan Kota Bandung. Di SPBU tersebut, antrean kendaraan bahkan sampai jalan raya sebelum pintu masuk SPBU.

Ensi (29), seorang pengendara ojek online (ojol) yang ikut mengantre mengaku keberatan dengan rencana kenaikan BBM terutama jenis pertalite yang dikonsumsi motornya sehari-hari untuk mencari nafkah.
"Ya jelas keberatan (dengan kenaikan BBM), karena saya sebagai ojol akan sangat terbebani," ujar Ensi kepada detikJabar.
Ia mengatakan apalagi kenaikan BBM itu tidak ditunjang dengan kenaikan tarif ojol. Hal itu perlu dilakukan agar tak terlalu membebani pengeluaran para pengemudi ojol.

"Pengeluarannya akan lebih besar, kecuali tarif ojol ikut naik. Tapi khawatirnya kalau tarifnya naik pelanggannya mau atau enggak? Takutnya kan menurun (pelanggannya)," kata Ensi.
Uyung (40), pengemudi angkutan kota (angkot) juga menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut. Apalagi saat ini penumpang angkot menurun drastis sejak beberapa tahun belakangan.

"Ya keberatan, pendapatan sedikit sedangkan pengeluarannya makin besar kalau harga (BBM) naik," kata Uyung.
Antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat terlihat di sejumlah SPBU di Kota Cimahi. Hal itu terjadi menghadapi wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang ramai disebutkan terjadi Kamis (1/9/2022).Berdasarkan pantauan detikJabar pada Rabu (31/8/2022) malam di SPBU Jalan Pasantren misalnya, motor dan mobil mengantre cukup panjang untuk mengisi BBM jenis pertalite dan pertamax.
Kondisi serupa terjadi di SPBU Jalan Cilember, perbatasan antara Kota Cimahi dan Kota Bandung. Di SPBU tersebut, antrean kendaraan bahkan sampai jalan raya sebelum pintu masuk SPBU.Ensi (29), seorang pengendara ojek online (ojol) yang ikut mengantre mengaku keberatan dengan rencana kenaikan BBM terutama jenis pertalite yang dikonsumsi motornya sehari-hari untuk mencari nafkah.
Ya jelas keberatan (dengan kenaikan BBM), karena saya sebagai ojol akan sangat terbebani, ujar Ensi kepada detikJabar.
Ia mengatakan apalagi kenaikan BBM itu tidak ditunjang dengan kenaikan tarif ojol. Hal itu perlu dilakukan agar tak terlalu membebani pengeluaran para pengemudi ojol.Pengeluarannya akan lebih besar, kecuali tarif ojol ikut naik. Tapi khawatirnya kalau tarifnya naik pelanggannya mau atau enggak? Takutnya kan menurun (pelanggannya), kata Ensi.
Uyung (40), pengemudi angkutan kota (angkot) juga menolak rencana kenaikan harga BBM tersebut. Apalagi saat ini penumpang angkot menurun drastis sejak beberapa tahun belakangan.Ya keberatan, pendapatan sedikit sedangkan pengeluarannya makin besar kalau harga (BBM) naik, kata Uyung.