Wadaw! Begini Potret Palestina Saat Ini

Konflik antara negara Israel dan Palestina belum menemui titik akhir. Bukannya mereda, kekhawatiran akan perang susulan justru meningkat ketika Israel melancarkan serangan terhadap seorang pemimpin Jihad Islam Palestina pada hari Jumat (5/8/2022).

Dalam potret, tertangkap momen sistem pertahanan udara Iron Dome Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Jalur Gaza telah menghadapi serangan Israel yang mematikan, namun dunia masih abai dengan trauma yang terjadi di tanah Palestina. Minggu ini sebuah operasi ‘Breaking Dawn’ diluncurkan.

Rezim Israel kembali menyerang Gaza dengan bom pada Jalur Gaza yang terkepung. Banyak warga sipil yang tak bersalah jadi korban, salah satunya gadis kecil yang berada di jalur Gaza. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Rentetan serangan ini menjadi gejolak terbesar di perbatasan Gaza, setidaknya selama lebih dari setahun. Sedikitnya ada 15 anak dari 43 orang tewas dalam kekerasan Gaza.

Potret menyedihkan menunjukkan warga Palestina masih berkabung. Tak sedikit anak kecil yang harus kehilangan orang tua dan teman sepermainannya akibat pertempuran ini. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Pantauan dari atas menunjukkan kondisi Gaza usai diserang Israel dari udara. Tak terhitung bangunan yang tinggal tersisa puing-puing.

Sementara banyak orang Israel telah melarikan diri ke tempat perlindungan ketika ledakan mengguncang daerah itu. Suara sirine meraung memecah kesunyian di jalanan. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Selama 15 tahun terakhir, telah terjadi empat perang dengan sejumlah pertempuran lainnya antara Israel dan Palestina. Banyak pihak yang berharap tragedi berkelanjutan dapat dihindari.

Sudah terlalu banyak warga sipil yang kehilangan tempat berlindung dan berteduh. Tak ada lagi tempat tinggal yang nyaman atau memadai. Mereka hanya mencoba bertahan hidup di balik puing-puing. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Gencatan bom seolah menandakan bahwa pengepungan yang melumpuhkan Gaza dalam 15 tahun tidaklah cukup. Tahun demi tahun, jalur ini telah mengalami pertempuran mengerikan yang membuat ribuan nyawa melayang, ratusan ribu orang terluka, dan infrastruktur penting hancur.

Tidak mengherankan bahwa begitu banyak warga yang tak lagi dapat melihat masa depan bagi hidup mereka sendiri di Gaza. Hidup tidak mudah bagi warga Palestina selama bertahun-tahun. Hanya para malaikat kecil yang masih bisa tersenyum karena belum memahami sulitnya kondisi di negaranya. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Sebuah bola api muncul dari lokasi serangan udara Israel di Khan Yunis pada Jalur Gaza selatan pada hari Minggu, sesaat sebelum gencatan senjata. Nampaknya Palestina diterget untuk digencar bom sepanjang akhir pekan.

Para pejabat Gaza mengatakan terdapat 43 warga Palestina tewas, sementara ratusan lainnya terluka. Setengah korban tewas itu ialah warga sipil yang tak bersalah. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Sejauh ini, serangan udara Israel telah menewaskan beberapa anggota senior kelompok Jihad Islam, termasuk komandan tertinggi Khaled Mansour dan Tayseer al-Jabari. Militer Israel mengklaim bahwa keduanya telah merencanakan serangan teror.

Pada gambar terlihat ratusan pelayat membawa sejumlah jenazah korban tewas. Israel mengatakan bahwa roket nyasar yang ditembakkan oleh gerilyawan di Gaza, bertanggung jawab atas ledakan akhir pekan hingga menewaskan beberapa anak. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Sekitar dua juta orang yang tinggal di Gaza menunjukkan pertanda angka tingkat pengangguran termasuk yang tertinggi di dunia. Lebih dari setengah populasi membutuhkan bantuan makanan dan hampir 80 persen air tidak layak untuk dikonsumsi manusia.

Tentunya hal ini membawa pengaruh buruk pada kesehatan warga sipil setempat. Belum lagi penduduk di Gaza tak punya kesempatan untuk pulih dari pemboman. Mereka terus dihantui rasa ketakutan. Mereka tidak memiliki cara untuk pulih dari banyak cedera baik fisik maupun mental. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Asap mengepul dari sebuah bangunan yang terkena serangan udara Israel di Rafah Selatan, Gaza. Israel terus menyerang Palestina pada hari Minggu dengan serangan udara, sementara Jihad Islam membalas dengan puluhan roket, termasuk peluncuran yang menargetkan Tel Aviv.

Menurut statistik awal yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di Gaza, serangan Israel telah merusak 650 unit rumah dan membuat 30 rumah tidak dapat dihuni. Tembakan roket Palestina juga menyebabkan kerusakan properti di Israel. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Konflik antara negara Israel dan Palestina belum menemui titik akhir. Bukannya mereda, kekhawatiran akan perang susulan justru meningkat ketika Israel melancarkan serangan terhadap seorang pemimpin Jihad Islam Palestina pada hari Jumat (5/8/2022).Dalam potret, tertangkap momen sistem pertahanan udara Iron Dome Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Jalur Gaza telah menghadapi serangan Israel yang mematikan, namun dunia masih abai dengan trauma yang terjadi di tanah Palestina. Minggu ini sebuah operasi ‘Breaking Dawn’ diluncurkan.Rezim Israel kembali menyerang Gaza dengan bom pada Jalur Gaza yang terkepung. Banyak warga sipil yang tak bersalah jadi korban, salah satunya gadis kecil yang berada di jalur Gaza. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Rentetan serangan ini menjadi gejolak terbesar di perbatasan Gaza, setidaknya selama lebih dari setahun. Sedikitnya ada 15 anak dari 43 orang tewas dalam kekerasan Gaza.Potret menyedihkan menunjukkan warga Palestina masih berkabung. Tak sedikit anak kecil yang harus kehilangan orang tua dan teman sepermainannya akibat pertempuran ini. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Pantauan dari atas menunjukkan kondisi Gaza usai diserang Israel dari udara. Tak terhitung bangunan yang tinggal tersisa puing-puing.Sementara banyak orang Israel telah melarikan diri ke tempat perlindungan ketika ledakan mengguncang daerah itu. Suara sirine meraung memecah kesunyian di jalanan. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Selama 15 tahun terakhir, telah terjadi empat perang dengan sejumlah pertempuran lainnya antara Israel dan Palestina. Banyak pihak yang berharap tragedi berkelanjutan dapat dihindari.Sudah terlalu banyak warga sipil yang kehilangan tempat berlindung dan berteduh. Tak ada lagi tempat tinggal yang nyaman atau memadai. Mereka hanya mencoba bertahan hidup di balik puing-puing. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Gencatan bom seolah menandakan bahwa pengepungan yang melumpuhkan Gaza dalam 15 tahun tidaklah cukup. Tahun demi tahun, jalur ini telah mengalami pertempuran mengerikan yang membuat ribuan nyawa melayang, ratusan ribu orang terluka, dan infrastruktur penting hancur.Tidak mengherankan bahwa begitu banyak warga yang tak lagi dapat melihat masa depan bagi hidup mereka sendiri di Gaza. Hidup tidak mudah bagi warga Palestina selama bertahun-tahun. Hanya para malaikat kecil yang masih bisa tersenyum karena belum memahami sulitnya kondisi di negaranya. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Sebuah bola api muncul dari lokasi serangan udara Israel di Khan Yunis pada Jalur Gaza selatan pada hari Minggu, sesaat sebelum gencatan senjata. Nampaknya Palestina diterget untuk digencar bom sepanjang akhir pekan.Para pejabat Gaza mengatakan terdapat 43 warga Palestina tewas, sementara ratusan lainnya terluka. Setengah korban tewas itu ialah warga sipil yang tak bersalah. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Sejauh ini, serangan udara Israel telah menewaskan beberapa anggota senior kelompok Jihad Islam, termasuk komandan tertinggi Khaled Mansour dan Tayseer al-Jabari. Militer Israel mengklaim bahwa keduanya telah merencanakan serangan teror.Pada gambar terlihat ratusan pelayat membawa sejumlah jenazah korban tewas. Israel mengatakan bahwa roket nyasar yang ditembakkan oleh gerilyawan di Gaza, bertanggung jawab atas ledakan akhir pekan hingga menewaskan beberapa anak. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Sekitar dua juta orang yang tinggal di Gaza menunjukkan pertanda angka tingkat pengangguran termasuk yang tertinggi di dunia. Lebih dari setengah populasi membutuhkan bantuan makanan dan hampir 80 persen air tidak layak untuk dikonsumsi manusia.Tentunya hal ini membawa pengaruh buruk pada kesehatan warga sipil setempat. Belum lagi penduduk di Gaza tak punya kesempatan untuk pulih dari pemboman. Mereka terus dihantui rasa ketakutan. Mereka tidak memiliki cara untuk pulih dari banyak cedera baik fisik maupun mental. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.
Asap mengepul dari sebuah bangunan yang terkena serangan udara Israel di Rafah Selatan, Gaza. Israel terus menyerang Palestina pada hari Minggu dengan serangan udara, sementara Jihad Islam membalas dengan puluhan roket, termasuk peluncuran yang menargetkan Tel Aviv.Menurut statistik awal yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di Gaza, serangan Israel telah merusak 650 unit rumah dan membuat 30 rumah tidak dapat dihuni. Tembakan roket Palestina juga menyebabkan kerusakan properti di Israel. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikcom.