Tantangan dan Kendala Merealisasikan Rencana Reaktivasi Bandara Husein

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Senin, 20 Jan 2025 20:30 WIB
Bandara Husein Sastranegara (Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi).
Bandung -

Wacana reaktivasi Bandara Husein Sastranegara hingga saat ini masih menjadi polemik. Rencana yang mencuat dari janji kampanye Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan tersebut masih belum mendapat lampu hijau sepenuhnya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Skema pembagian rute penerbangan dan fungsi bandara dengan BIJB Kertajati masih terus didiskusikan.

Menanggapi hal ini, Pakar Transportasi Publik Institut Teknologi Bandung (ITB) Sonny Sulaksono menilai, Bandara Husein Sastranegara sebenarnya sudah tidak dapat dikembangkan lagi. Beberapa penyebabnya adalah landasan pacu yang pendek, lokasi geografis yang berada di cekungan Bandung dan menyulitkan landing saat cuaca tertentu, hingga padatnya aktivitas non-komersial di area bandara.

"Harusnya berpikir, Bandara Husein itu sudah tidak bisa diapa-apain lagi. Sekarang saja di Husein ada beberapa operasional yang berjalan. Ada sekolah pilot, pesawat TNI, sampai PTDI. Untuk PTDI itu kan membutuhkan area luas untuk pengujian pesawat, jadinya malah riweuh kalau dibuka lagi," ungkap Sonny Ketika dihubungi detikJabar, Senin (20/1/2025).

Terlebih, dia mengatakan, saat ini pemerintah telah mengeluarkan banyak sumber daya untuk membangun dan meramaikan BIJB Kertajati, termasuk akses tol yang menghubungkan Bandung Raya dengan bandara yang terletak di Kabupaten Majalengka tersebut. Bila Bandara Husein dibuka, dia mengatakan, banyak tugas yang harus diselesaikan.

"Walikota terpilih dan gubernur sebaiknya kompak, kalau Husein dibuka lagi, bagaimana pembagian frekuensi penerbangannya. Jangan sampai bersaing," ungkapnya.

Untuk itu, dia mengatakan, selagi wacana terus bergulir, Pemerintah Provinsi Jawa Barat perlu melakukan sejumlah langkah strategis untuk meramaikan BIJB Kertajati. Sehingga, kalaupun akhirnya Bandara Husein dibuka, keduanya dapat eksis beriringan.

Tingkatkan Pemasaran

Sonny menilai, salah satu penyebab rendahnya minat warga untuk terbang dari BIJB Kertajati adalah akibat pemasaran yang minim. Padahal, ia mengatakan, pangsa pasar BIJB Kertajati tidak terbatas untuk warga Bandung Raya dan Jawa Barat saja.

"Kertajati itu kurang didorong oleh pemerintah daerahnya sendiri. Bahkan Kota Bandung pun kurang mendukung. Pasar Kertajati itu bisa untuk warga Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian barat. Semarang bisa ke Kertajati untuk penerbangan internasional," ungkapnya.

Sayangnya, pemerintah dinilai masih terlalu fokus untuk sekedar memasarkan bandaranya, tanpa membuat warga tahu ketersediaan fasilitas dan aksesibilitas daerah di sekitar bandara. Sehingga, warga lebih memilih terbang dari daerah yang aksesibilitasnya lebih terukur.

"Pemasaran harus terus didorong, Kota Bandung juga jangan malah ribut sendiri untuk buka BandaraHusein. Ini kan untuk seluruh warga Jawa Barat dan sekitarnya, bukan hanya Bandung Raya,"ungkapnya.



Simak Video "Video: Melihat Bandara Husein Sastranegara yang Kini Sepi Aktivitas"

(mso/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork