Suasana Aula SMAN 2 Bandung pada Selasa (2/12/2025) tampak hidup ketika puluhan pelajar memenuhi ruangan untuk mengikuti kegiatan sosialisasi demokrasi bersama Ketua Fraksi NasDem DPRD Jawa Barat, Mamat Rachmat.
Kegiatan yang digelar secara interaktif ini memberikan pengalaman baru bagi para siswa, sebuah ruang untuk memahami demokrasi dari perspektif yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Dalam sesi pemaparan, Mamat membuka diskusi dengan menjelaskan bahwa demokrasi tidak berhenti pada urusan politik dan pemilihan umum. Ia ingin mengubah persepsi umum para pelajar yang selama ini menganggap demokrasi identik dengan kontestasi politik.
"Kita memberikan nuansa baru pada anak-anak tentang demokrasi. Karena pemahaman mereka demokrasi dikaitkan selalu dengan pemilihan umum, terus politik, dan segala macam," ujar Mamat.
Ia menegaskan bahwa demokrasi justru hadir dalam banyak aspek kehidupan, mulai dari lingkungan sekolah, rumah hingga masyarakat luas. "Sekarang dibuka wawasan seperti yang tadi mereka memahami tentang demokrasi itu tidak hanya dengan politik tapi berorganisasi di sekolah merupakan bagian dari demokrasi, berbeda pendapat demokrasi, mengajukan pendapat demokrasi," jelasnya.
Mamat mengaku senang melihat cepatnya pelajar menangkap konsep demokrasi yang lebih luas itu. "Makanya tadi pada saat dia memberikan pertanyaan-pertanyaan sudah begitu memahami tentang apa arti demokrasi yang sebenarnya," katanya.
Dalam penjelasannya, Mamat juga menyinggung konsep demokrasi Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Menurutnya, para siswa tampak memberikan respons positif. "Alhamdulillah tadi dari hasil pembelajaran demokrasi mereka memberikan tanggapan yang positif dan memahami tentang bagaimana arti demokrasi yang sebenarnya," ungkapnya.
Ia juga meluruskan anggapan sebagian pelajar bahwa menyampaikan pendapat dapat membuat mereka terkena masalah hukum. "Tadi saya sampaikan juga bahwa mereka menganggap bahwa menyampaikan pendapat di muka umum takut ditangkap atau segala macam. Ternyata setelah dibuka ruang itu, itu semua dilindungi undang-undang," kata Mamat.
Kesadaran Demokrasi Pelajar Bandung Dinilai Sudah Baik
Setelah melihat respons peserta, Mamat menilai pelajar Bandung memiliki pemahaman demokrasi yang cukup matang. "Saya lihat di sini mereka sudah memahami ya. Memahami berbeda pendapat, terus beda pemikiran, dalam hal pergaulan semua dalam sekolah. Ini saya lihat kelihatannya sudah cukup hidup di Bandung, cukup baik lah," ujarnya.
Di akhir kegiatan, ia menyampaikan harapan agar pemahaman pelajar terhadap demokrasi semakin meluas.
"Harapan kita ke depan, para pelajar yang awam terhadap demokrasi mulai membuka wawasan bahwa demokrasi dari sendi-sendi kehidupan semua adalah demokrasi. Bisa berbeda pendapat baik di keluarga ataupun di sekolahnya masing-masing," tuturnya.
Kesempatan Langka yang Berharga
Sementara Ketua OSIS SMAN 2 Bandung, Rebecca mengungkapkan, kedatangan pendidikan demokrasi ke sekolah mereka adalah hal yang jarang terjadi, sehingga para pelajar merasa beruntung bisa mengikutinya.
"Sebenarnya kalau dilihat kenyataannya itu sesuatu yang jarang ditemukan sehingga ketika kami mendapatkan sosialisasi pendidikan demokrasi ini kami merasa bersyukur," ucap Rebecca.
Menurut Rebecca, pendidikan demokrasi merupakan ilmu yang penting bagi pelajar karena kelak mereka akan terlibat langsung dalam kehidupan bermasyarakat. "Kami jadi benar-benar merhatiin, benar-benar mendengarkan karena pendidikan demokrasi itu sendiri merupakan ilmu yang penting dan akan bermanfaat bagi kami baik itu di masa kini maupun di masa depan," ujarnya.
Rebecca berharap kegiatan serupa agar lebih sering diadakan dan dapat menjangkau lebih banyak sekolah demi pendidikan demokrasi yang makin bisa dipahami oleh para pelajar.
"Harapan saya semoga ke depannya bisa lebih banyak lagi sekolah-sekolah pelajar yang bisa mendapatkan pendidikan demokrasi ini. Dan semoga dari Pak Rahmat bisa lanjut lagi ke sekolah-sekolah lain sehingga lebih banyak pelajar yang mendapatkan ilmu-ilmu baru," tandasnya.
(iqk/iqk)