Melansir detikTravel, program ini dirancang sebagai bagian menghidupkan kembali kawasan pedesaan di Jepang. Sebab, saat ini kawasan pedesaan cukup sepi lantaran penduduknya migrasi ke kota besar seperti Tokyo dan Kyoto.
Wayne Mills, Kepala Operasional di Seven Seas Wordlwide mengungkapkan alasan banyak rumah di pedesaan Jepang yang ditinggalkan penghuninya. Dia menyebut banyak anak muda Jepang meninggalkan pedesaan dan ogah menjual rumah warisan keluarganya di desa.
"Ada ratusan rumah pedesaan tradisional Jepang yang menawarkan lokasi, ruang, dan arsitektur menakjubkan yang saat ini akan terbuang sia-sia," ujar Mills, melansir Mirror.
Mills juga menyoroti penawaran pemerintah Jepang tersebut. Menurutnya, tawaran itu cukup menggiurkan dan bisa menjadi kesempatan bagi mereka yang memiliki jiwa petualang.
"Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk membeli salah satu properti menakjubkan dan memulai petualangan baru yang menyenangkan," tambah Mills.
Mills beranggapan, program ini tak hanya untuk mendatangkan keuntungan pribadi. Lebih dari itu, program ini bisa jadi jembatan memperbarui pedesaan Jepang dan menumbuhkan perekonomian.
"Ini sama-sama menguntungkan, Anda mendapatkan awal yang baru dan bantuan, sementara ekonomi lokal juga mendapatkan dorongan yang mereka butuhkan," tambah Mills.
Ada beberapa desa yang ditawarkan salah satunya Takahama. Desa nelayan kecil ini berada di Prefektur Fukui. Desa ini juga terkenal dengan keindahan pantainya. Ada juga wilayah Pegunungan Shimokawa-cho di Hokkaido.
Artikel ini sudah tayang di detikTravel
(dir/dir)