10 Dalil tentang Penciptaan Bumi dalam Al-Quran Beserta Hikmahnya

10 Dalil tentang Penciptaan Bumi dalam Al-Quran Beserta Hikmahnya

Tia Kamilla - detikHikmah
Selasa, 09 Des 2025 09:30 WIB
10 Dalil tentang Penciptaan Bumi dalam Al-Quran Beserta Hikmahnya
Ilustrasi bumi. Foto: Getty Images/photovideostock
Jakarta -

Bumi dan alam semesta bukanlah sekadar ruang kosong yang kita huni, tetapi ciptaan Allah SWT yang penuh dengan tanda kebesaran-Nya. Dalam Al-Qur'an, banyak ayat yang menjelaskan bagaimana Allah menciptakan langit, bumi, dan segala isinya dengan penuh keteraturan. Allah SWT berfirman dalam surah Qaf ayat 38,

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ

Wa laqad khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyām(in), wa mā massanā mil lugūb(in).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan langit, bumi, dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa dan Kami tidak merasa letih sedikit pun."

Mengetahui dalil tentang penciptaan bumi dan alam semesta membantu kita menyadari kekuasaan Allah, sekaligus memotivasi untuk menjaga dan memanfaatkan ciptaan-Nya dengan bijak.

ADVERTISEMENT

Dalil tentang Penciptaan Bumi dan Alam Semesta

Berikut ini beberapa dalil Al-Qur'an tentang penciptaan bumi dan alam semesta beserta maknanya agar lebih mudah dipahami.

1. Surah Ar-Rum Ayat 46

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ يُّرْسِلَ الرِّيٰحَ مُبَشِّرٰتٍ وَّلِيُذِيْقَكُمْ مِّنْ رَّحْمَتِهٖ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِاَمْرِهٖ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Wa min āyātihī ay yursilar-riyāḥa mubasysyirātiw wa liyużīqakum mir raḥmatihī wa litajriyal-fulka bi'amrihī wa litabtagū min faḍlihī wa la'allakum tasykurūn(a).

Artinya: "Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira agar kamu merasakan sebagian dari rahmat-Nya, agar kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya, agar kamu dapat mencari sebagian dari karunia-Nya, dan agar kamu bersyukur."

2. Surah Az-Zumar Ayat 21

اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ اَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَسَلَكَهٗ يَنَابِيْعَ فِى الْاَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهٖ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا اَلْوَانُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهٗ حُطَامًا ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِ

Alam tara annallāha anzala minas-samā'i mā'an fasalakahū yanābī'a fil-arḍi ṡumma yaj'aluhū ḥuṭāmā(n), ina fī żālika lażikrā li'ulil-albāb(i).

Artinya: "Tidakkah engkau memperhatikan bahwa Allah menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia mengalirkannya menjadi sumber-sumber air di bumi. Kemudian, dengan air itu Dia tumbuhkan tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, kemudian ia menjadi kering, engkau melihatnya kekuning-kuningan, kemudian Dia menjadikannya hancur berderai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi ulul albab."

3. Surah Ibrahim Ayat 32

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْاَنْهٰرَ

Allāhul-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa anzala minas-samā'i mā'an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, wa sakhkhara lakumul-fulka litajriya fil-baḥri bi'amrih(ī), wa sakhkhara lakumul-anhār(a).

Artinya: "Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi, menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Dia juga telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya. Dia pun telah menundukkan sungai-sungai bagimu."

4. Surah Ibrahim Ayat 33

وَسَخَّرَ لَكُمُ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ دَاۤىِٕبَيْنِۚ وَسَخَّرَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ

Wa sakhkhara lakumusy-syamsa wal-qamara dā'ibaīn(i), wa sakhkhara lakumul-laila wan-nahār(a).

Artinya: "Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus-menerus beredar (dalam orbitnya) dan telah pula menundukkan bagimu malam dan siang."

5. Surah Ibrahim Ayat 34

وَاٰتٰىكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْتُمُوْهُۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَظَلُوْمٌ كَفَّارٌ

Wa ātākum min kulli mā sa'altumūh(u), wa in ta'uddū ni'matallāhi lā tuḥṣūhā, innal-insāna laẓalūmun kaffār(un).

Artinya: "Dia telah menganugerahkan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar sangat zalim lagi sangat kufur."

6. Surah Fussilat Ayat 10

وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبٰرَكَ فِيْهَا وَقَدَّرَ فِيْهَآ اَقْوَاتَهَا فِيْٓ اَرْبَعَةِ اَيَّامٍۗ سَوَاۤءً لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ

Wa ja'ala fīhā rawāsiya min fauqihā wa bāraka fīhā wa qaddara fīhā aqwātahā fī arba'ati ayyām(in), sawā'al lis-sā'ilīn(a).

Artinya: "Dia ciptakan pada (bumi) itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya, lalu Dia memberkahi dan menentukan makanan-makanan (bagi penghuni)-nya dalam empat masa yang cukup untuk (kebutuhan) mereka yang memerlukannya."

7. Surah Fusilat Ayat 11

ثُمَّ اسْتَوٰىٓ اِلَى السَّمَاۤءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْاَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا اَوْ كَرْهًاۗ قَالَتَآ اَتَيْنَا طَاۤىِٕعِيْنَ

Ṡummastawā ilas-samā'i wa hiya dukhānun faqāla lahā wa lil-arḍi'tiyā ṭau'an au karhā(n), qālatā atainā ṭā'i'īn(a).

Artinya: "Dia kemudian menuju ke langit dan (langit) itu masih berupa asap. Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi, "Tunduklah kepada-Ku dengan patuh atau terpaksa." Keduanya menjawab, "Kami tunduk dengan patuh."

8. Surah An-Naziat Ayat 31

اَخْرَجَ مِنْهَا مَاۤءَهَا وَمَرْعٰىهَاۖ

Akhraja minhā mā'ahā wa mar'āhā.

Artinya: "Darinya (bumi) Dia mengeluarkan air dan (menyediakan) tempat penggembalaan."

9. Surah An-Naziat Ayat 32

وَالْجِبَالَ اَرْسٰىهَاۙ

Wal-jibāla arsāhā.

Artinya: "Gunung-gunung Dia pancangkan dengan kukuh."

10. Al-Anbiya Ayat 30

اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ

Awalam yaral-lażīna kafarū annas-samāwāti wal-arḍa kānatā ratqan fa fataqnāhumā, wa ja'alnā minal-mā'i kulla syai'in ḥayy(in), afalā yu'minūn(a).

Artinya: "Apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi, keduanya, dahulu menyatu, kemudian Kami memisahkan keduanya dan Kami menjadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air? Maka, tidakkah mereka beriman?"

Dalil Al-Quran tentang Keseimbangan Bumi

Keseimbangan bumi merupakan salah satu tanda kebesaran Allah SWT yang menunjukkan keteraturan ciptaan-Nya. Berikut dalil-dalil Al-Qur'an yang menjelaskan tentang keseimbangan bumi mengutip buku Ensiklopedia Al-Quran dan Hadis per Tema karya Alita Aksara Media.

1.Surah Al-Baqarah Ayat 22

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Allażī ja'ala lakumul-arḍa firāsyaw was-samā'a binā'ā(n), wa anzala minas-samā'i mā'an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, falā taj'alū lillāhi andādaw wa antum ta'lamūn(a).

Artinya: "(Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui."

2. Surah Ar-Rad Ayat 3

وَهُوَ الَّذِيْ مَدَّ الْاَرْضَ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْهٰرًا ۗوَمِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ جَعَلَ فِيْهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

Wa huwal-lażī maddal-arḍa wa ja'ala fīhā rawāsiya wa anhārā(n), wa min kulliṡ-ṡamarāti ja'ala fīhā zaujainiṡnaini yugsyil-lailan-nahār(a), inna fī żālika la'āyātil liqaumiy yatafakkarūn(a).

Artinya: "Dialah yang menghamparkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. Dia menjadikan padanya (semua) buah-buahan berpasang-pasangan (dan) menutupkan malam pada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."

3. Surah Al-Hijr Ayat 19

وَالْاَرْضَ مَدَدْنٰهَا وَاَلْقَيْنَا فِيْهَا رَوَاسِيَ وَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَّوْزُوْنٍ

Wal-arḍa madadnāhā wa alqainā fīhā rawāsiya wa ambatnā fīhā min kulli syai'im mauzūn(in).

Artinya: "Kami telah menghamparkan bumi, memancangkan padanya gunung-gunung, dan menumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran(-nya)."

4. Surah An-Nahl Ayat 15

وَاَلْقٰى فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَاَنْهٰرًا وَّسُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَۙ

Wa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bikum wa anhāraw wa subulal la'allakum tahtadūn(a).

Artinya: "Dia memancangkan gunung-gunung di bumi agar bumi tidak berguncang bersamamu serta (menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk."

5. Surah Taha Ayat 53

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّسَلَكَ لَكُمْ فِيْهَا سُبُلًا وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۗ فَاَخْرَجْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْ نَّبَاتٍ شَتّٰى

Al-lażī ja'ala lakumul-arḍa mahdaw wa salaka lakum fīhā subulaw wa anzala minas-samā'i mā'ā(n), fa akhrajnā bihī azwājam min nabātin syattā.

Artinya: "(Dialah Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan meratakan jalan-jalan di atasnya bagimu serta menurunkan air (hujan) dari langit." Kemudian, Kami menumbuhkan dengannya (air hujan itu) beraneka macam tumbuh-tumbuhan."

Hikmah Adanya Penciptaan Bumi

Mengutip buku Rahasia Penciptaan Alam Semesta & Makhluk Hidup karya Imam al-Ghazali, Allah SWT sudah menjadikan bumi sebagai hamparan untuk tempat tinggal binatang, sebab bagaimana juga mereka membutuhkan tempat tinggal dan tak bisa lepas dari makanan.

Seluruh bumi menjadi tempat tumbuhnya tumbuhan yang berfungsi sebagai makanan binatang serta tempat berlindung dari panas dan dingin. Selain itu, bumi juga menjadi tempat untuk mengubur segala hal yang aromanya mengganggu, bangkai, kotoran manusia, dan lain-lain. Semua ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Mursalat ayat 25-26.

-Surah Al-Mursalat Ayat 25

اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ كِفَاتًاۙ

Alam naj'alil-arḍa kifātā(n).

Artinya: "Bukankah Kami menjadikan bumi sebagai (tempat) berkumpul."

-Surah Al-Mursalat Ayat 26

اَحْيَاۤءً وَّاَمْوَاتًاۙ

Aḥyā'aw wa amwātā(n).

Artinya: "bagi yang (masih) hidup dan yang (sudah) mati?"

Kemudian, dalam ayat ini juga dijelaskan bahwa jalan-jalan di atas bumi itu ditundukkan agar makhuk hidup bisa bergerak mencari kebutuhan-kebutuhan mereka. Bumi ini diciptakan untuk melestarikan keturunan segala jenis binatang, tanaman, maupun tumbuh-tumbuhan. Allah SWT menciptakan kedamaian dan ketenangan di atas bumi ini.

Bumi juga diatur agar makhluk dapat bergerak mencari kebutuhan, beristirahat, dan menjalani kehidupan dengan aman. Dengan penciptaan ini, Allah SWT menunjukkan ketertiban, keseimbangan, dan kedamaian yang memungkinkan kehidupan berlangsung dengan damai dan selaras bagi semua makhluk.




(inf/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads