- Pengertian Yaumul Jaza
- Dalil-dalil Al-Quran Tentang Yaumul Jaza 1.Surah Gafir Ayat 17 2. Surah An-Najm Ayat 31 3. Surah Luqman Ayat 33
- Makna Yaumul Jaza Hari Pembalasan Amal Manusia
- Tahapan Kehidupan Manusia di Akhirat Selain Yaumul Jaza 1.Yaumul Ba'as 2. Yaumul Mahsyar 3. Yaumul Hisab 4. Yaumul Mizan 5. Yaumul Jaza 6. Yaumul Akhir
Sebagai umat Islam, kita wajib meyakini datangnya hari akhir, salah satu rukun iman yang ke-6. Allah SWT telah menegaskan tentang terjadinya kiamat dalam surah Al-Hajj ayat 7,
وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ
Wa annas-sā'ata ātiyatul lā raiba fīhā, wa annallāha yab'aṡu man fil-qubūr(i).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur."
Setiap manusia akan kembali kepada Allah SWT dan mempertanggungjawabkan seluruh amalnya, baik yang terlihat maupun tersembunyi. Ada tahapan kehidupan di akhirat, salah satunya adalah Yaumul Jaza.
Lantas, apa itu Yaumul Jaza, apa saja dalil yang menjelaskannya, dan bagaimana maknanya bagi kehidupan seorang Muslim? Pembahasan berikut akan membantu kamu memahami konsep hari pembalasan secara lebih jelas.
Pengertian Yaumul Jaza
Yaumul Jaza adalah hari pembalasan atas segala perbuatan manusia selama hidup. Pada hari itu, setiap orang akan melalui proses hisab dan penimbangan amal, lalu ditentukan nasib akhirnya. Menurut Harjan Syuhada dan Fida' Abdilah dalam Akidah Akhlak MTs Kelas IX, mereka yang lolos melewati jembatan shirat akan masuk surga sebagai balasan atas amal salehnya, sementara mereka yang ingkar kepada Allah SWT akan dimasukkan ke neraka.
Setelah masa Mahsyar, umat Islam akan melintasi jembatan shirat yang terbentang di atas neraka Jahanam. Kecepatan setiap orang saat melewatinya bergantung pada kadar keimanan mereka. Nabi Muhammad SAW menjadi orang pertama yang melaluinya. Adapun orang yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan syirik besar dan belum bertaubat, maka Allah SWT menetapkannya sebagai penghuni neraka.
Dalil-dalil Al-Quran Tentang Yaumul Jaza
Berikut adalah beberapa dalil Al-Quran yang menunjukkan adanya Yaumul Jaza di akhirat nanti untuk semua hamba Allah SWT di dunia.
1.Surah Gafir Ayat 17
اَلْيَوْمَ تُجْزٰى كُلُّ نَفْسٍۢ بِمَا كَسَبَتْ ۗ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
Al-yauma tujzā kullu nafsim bimā kasabat, lā ẓulmal-yaum(a), innallāha sarī'ul-ḥisāb(i).
Artinya: "Pada hari ini setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak ada yang terzalimi pada hari ini. Sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan-Nya."
Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), ayat ini menjelaskan bahwa sekalipun Allah Mahakuasa dan Mahaperkasa, dan tidak seorang pun yang dapat dan sanggup menghalangi kehendak-Nya, namun ia tetap berlaku adil terhadap hamba-hamba-Nya.
Di akhirat, Allah memberi balasan bagi setiap orang sesuai dengan usaha dan perbuatan mereka di dunia. Tak seorang pun yang dianiaya dan dirugikan pada hari itu. Orang yang berbuat baik dibalas dengan baik dengan tidak dikurangi sedikit pun, dan orang yang berbuat jahat, dibalas sesuai dengan perbuatan jahatnya. Tidak akan ditambah sedikit pun balasan dari kejahatan yang pernah dilakukannya.
Tidak seorang pun yang ditunda dan ditangguhkan hisab dan perhitungan amalnya. Allah cepat sekali perhitungannya. Tidak ada suatu hisab dan perhitungan secepat hisab Allah. Ia menghisab semua makhluk-Nya seperti menghisab seorang saja, karena ilmu-Nya sangat luas meliputi segala sesuatu yang ada.
2. Surah An-Najm Ayat 31
وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اَسَاۤءُوْا بِمَا عَمِلُوْا وَيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا بِالْحُسْنٰىۚ
Wa lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), liyajziyal-lażīna asā'ū bimā 'amilū wa yajziyal-lażīna aḥsanū bil-ḥusnā.
Artinya: "Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Dengan demikian,) Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan dan Dia akan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)."
Sebagaimana menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), ayat ini menyatakan bahwa semua yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah, semua berada dalam genggaman-Nya dan di bawah kekuasaan-Nya. Allah menjadikan semua yang ada di langit dan di bumi, Dia pemiliknya dan Dia yang mengaturnya, Dia mengetahui seluk-beluk keadaannya.
Maka janganlah manusia mengira bahwa Allah akan membiarkan mereka dengan tidak membalas setiap manusia menurut amal perbuatannya. Dia akan membalas menurut ilmu-Nya yang mencakup segala sesuatu. Orang-orang yang berbuat baik diberi ganjaran kebaikan dengan dimasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai dan memberi kesenangan yang tidak pernah terlintas di hati manusia. Ia membalas orang-orang jahat sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya dari bermacam-macam seperti syirik dan maksiat karena hatinya tertutup oleh dosa-dosa besar dan kecil.
3. Surah Luqman Ayat 33
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِيْ وَالِدٌ عَنْ وَّلَدِهٖۖ وَلَا مَوْلُوْدٌ هُوَ جَازٍ عَنْ وَّالِدِهٖ شَيْـًٔاۗ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۗ وَلَا يَغُرَّنَّكُمْ بِاللّٰهِ الْغَرُوْرُ
Ya ayyuhan-nāsuttaqū rabbakum wakhsyau yaumal lā yajzī wālidun 'aw waladih(ī), wa lā maulūdun huwa jāzin 'aw wālidihī syai'ā(n), inna wa'dallāhi ḥaqqun falā tagurrannakumul-ḥayātud-dun-yā, wa lā yagurrannakum billāhil-garūr(u).
Artinya: "Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutlah akan hari yang (ketika itu) seorang bapak tidak dapat membela anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) membela bapaknya sedikit pun! Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kamu diperdaya oleh kehidupan dunia dan jangan sampai karena (kebaikan-kebaikan) Allah kamu diperdaya oleh penipu."
Dalam Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), Allah SWT memperingatkan bahwa janji-Nya membangkitkan manusia dari kubur adalah sesuatu yang benar-benar akan terjadi dan suatu kebenaran yang tidak dapat diragukan sedikit pun. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali manusia tertipu oleh kesenangan hidup di dunia dan segala kenikmatan yang ada padanya, sehingga mereka berusaha dan menghabiskan seluruh waktu yang ada untuk memperoleh dan menikmati kesenangan-kesenangan duniawi. Akibatnya, tidak ada waktu lagi untuk beribadah kepada Allah, serta mengerjakan kebajikan dan amal saleh. Padahal kehidupan akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang kekal dan lebih baik.
Ayat-ayat Al-Qur'an di atas menegaskan bahwa Yaumul Jaza adalah hari ketika setiap manusia menerima balasan yang sepenuhnya adil atas seluruh amalnya di dunia.
Tidak ada satu pun yang dizalimi, tidak ada perhitungan yang tertunda, dan semua berada dalam kekuasaan Allah SWT. Orang-orang yang berbuat kebaikan akan mendapatkan pahala yang sempurna, sementara mereka yang berbuat kejahatan akan menerima balasan yang setimpal.
Oleh karena itu, manusia diperingatkan agar tidak tertipu oleh kenikmatan dunia dan tetap mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang kekal.
Makna Yaumul Jaza Hari Pembalasan Amal Manusia
Dari ayat-ayat Al-Qur'an tersebut, dapat disimpulkan bahwa Yaumul Jaza merupakan hari ketika setiap manusia menerima balasan yang adil atas seluruh amal selama hidup di dunia. Pada hari itu:
1.Setiap perbuatan dibalas setimpal. Tidak ada amal yang terlewat, baik besar maupun kecil. Semua manusia menerima balasan sesuai usaha dan perbuatannya.
2. Tidak ada kezaliman sedikit pun. Allah SWT memberikan keputusan yang sepenuhnya adil; kebaikan tidak dikurangi dan keburukan tidak ditambah.
3. Hisab dilakukan dengan cepat dan tepat. Allah menghisab seluruh makhluk tanpa kesalahan, secepat seseorang menghisab satu jiwa saja.
4. Manusia tidak bisa saling menolong. Pada hari itu, orang tua tidak dapat menyelamatkan anaknya, begitu pula sebaliknya. Setiap jiwa bertanggung jawab atas amalnya sendiri.
5. Penghakiman Allah adalah mutlak dan pasti terjadi. Dunia tidak boleh memperdaya manusia, sebab kehidupan akhirat itulah yang kekal dan menjadi tempat balasan sejati.
Dengan begitu, makna besar dari Yaumul Jaza adalah pengingat bahwa hidup di dunia bukanlah akhir, melainkan tempat menanam amal. Sedangkan akhirat adalah tempat menuai balasan, dan semua itu berada di bawah keadilan serta kebijaksanaan Allah SWT.
Tahapan Kehidupan Manusia di Akhirat Selain Yaumul Jaza
Dikutip dari buku Aqidah Akhlaq karya Ahmad Kusaeri, hari kiamat bukanlah akhir dari segalanya karena kita semua akan bertemu dengan alam akhirat. Di akhirat manusia akan mengalami berbagai tahapan. Salah satu tahapan yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah Yaumul Jaza, selain itu ada pula beberapa tahapan kehidupan manusia lainnya, yaitu:
1.Yaumul Ba'as
Yaumul Ba'as adalah hari pembangkitan. Pada hari ini manusia akan dibangkitkan dari alam kubur atau alam barzah. Wajah manusia yang akan dibangkitkan akan beragam sesuai dengan amalannya Ketika di dunia.
2. Yaumul Mahsyar
Yaumul Mahsyar artinya hari pengumpulan. Pada hari ini manusia akan dikumpulkan di sebuah padang yang sangat luas, di atas tanah yang berwarna kemerah-merahan. Seluruh manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak memakai pakaian sehelai pun. Setiap orang tidak peduli pada keluarga dan sanak saudaranya. Mereka sibuk dengan dirinya sendiri. Pada saat itu pula Allah SWT akan mendekatkan matahari di atas kepala kita, sehingga seluruh manusia akan mengalami kepanasan, kecuali orang-orang yang beriman.
3. Yaumul Hisab
Yaumul Hisab artinya hari perhitungan amal. Setelah manusia dikumpulkan di padang Mahsyar, kemudian Allah SWT akan menghitung amal manusia. Tidak ada sedikit pun amal yang baik atau buruk yang bisa lepas dari hitungan Allah SWT. Tidak ada satu manusia yang bisa membela diri saat Allah SWT mengadili mereka. Mulut mereka akan ditutup rapat, sebaliknya seluruh anggota badan akan memberikan kesaksian atas segala perbuatan yang telah dilakukan di dunia.
4. Yaumul Mizan
Yaumul Mizan adalah hari penimbangan amal manusia. Di hari ini manusia tidak dapat melepaskan diri dari timbangan Allah SWT. Mereka yang berbuat kebaikan, timbangannya berat kepada yang baik, maka Allah SWT telah menyediakan surga baginya. Begitu pula sebaliknya.
5. Yaumul Jaza
Yaumul Jaza seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, artinya hari pembalasan. Pada hari ini manusia akan menerima buku sesuai dengan amalannya ketika di dunia.
6. Yaumul Akhir
Yaumul Akhir artinya adalah berakhirnya kehidupan di dunia dan dimulainya kehidupan akhirat yang kekal.
Wallahu a'lam.
(dvs/dvs)












































Komentar Terbanyak
Penjelasan Kemenag soal Penetapan Waktu Subuh di Indonesia
7 Adab terhadap Guru Menurut Ajaran Rasulullah dan Cara Menghormatinya
Hukum Memelihara Anjing di Rumah Menurut Hadits dan Pendapat 4 Mazhab