Surat Al-Baqarah merupakan surat terpanjang dalam Al-Qur'an yang memuat berbagai petunjuk hidup bagi umat Islam. Di dalamnya terdapat banyak ayat yang menegaskan perintah, larangan, serta gambaran tentang perilaku manusia.
Dua di antaranya adalah Surat Al-Baqarah ayat 11-12, yang membahas tentang larangan membuat kerusakan di bumi dan sifat orang-orang munafik yang mengaku membawa perbaikan, padahal justru menimbulkan kerusakan.
Ayat-ayat ini menjadi pengingat agar setiap umat Islam berhati-hati dalam bersikap dan benar-benar menjaga amanah sebagai khalifah di bumi. Untuk memahami maknanya secara utuh, berikut bacaan Arab, latin, arti, dan tafsir Surat Al-Baqarah ayat 11-12.
Surat Al-Baqarah Ayat 11: Arab, Latin dan Artinya
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ
Wa iżā qīla lahum lā tufsidū fil-arḍ(i), qālū innamā naḥnu muṣliḥūn(a).
Artinya: "Apabila dikatakan kepada mereka, 'Janganlah berbuat kerusakan di bumi,' mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.'"
Surat Al-Baqarah Ayat 12: Arab, Latin dan Artinya
اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ
Alā innahum humul-mufsidūna wa lākil lā yasy'urūn(a).
Artinya: "Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari."
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 11
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, Surat Al-Baqarah ayat 11 menggambarkan perilaku orang-orang munafik ketika dinasehati untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi. Ketika mereka dinasehati agar meninggalkan perbuatan yang menimbulkan kerusakan di bumi, mereka selalu membuat dalih dan alasan dengan mengatakan bahwa mereka sebenarnya berusaha mengadakan perbaikan. Mereka bahkan menganggap apa yang mereka kerjakan sebagai usaha untuk kebaikan orang-orang Islam dan untuk menciptakan perdamaian antara kaum Muslimin dengan golongan lainnya. Mereka mengatakan bahwa tindakan-tindakan mereka yang merusak itu sebagai suatu usaha perbaikan untuk menipu kaum Muslimin. Dalam tafsir ini dijelaskan:
"Dan apabila dikatakan dan dinasihatkan kepada mereka, 'Janganlah berbuat kerusakan di bumi," dengan melanggar nilai-nilai yang ditetapkan agama, menghalangi orang dari jalan Allah, menyebar fitnah, dan memicu konflik, mereka justru mengklaim bahwa diri mereka bersih dari perusakan dan tidak bermaksud melakukan kerusakan. Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan." Itu semua akibat rasa bangga diri mereka yang berlebihan. Begitulah perilaku setiap perusak yang tertipu oleh dirinya: selalu merasa kerusakan yang dilakukannya sebagai kebaikan.
Ayat ini menegaskan bahwa mereka selalu mencari alasan dan dalih untuk menutupi tindakan buruk. Mereka bahkan menganggap perbuatan yang merusak itu sebagai bentuk usaha memperbaiki keadaan atau memberikan manfaat bagi umat. Padahal, itu semua hanyalah cara untuk menipu diri sendiri dan orang lain.
Dalam kehidupan sehari-hari kita diajarkan untuk membedakan antara perbuatan yang benar-benar membawa kebaikan dan tindakan yang hanya tampak baik di permukaan tetapi sebenarnya menimbulkan kerusakan. Ayat ini menjadi pengingat agar umat Islam tidak mudah tertipu oleh ucapan atau sikap luar, terutama dari orang-orang yang menyembunyikan niat buruk di balik klaim kebaikan.
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 12
Dalam Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, Surat Al-Baqarah ayat 12, Allah SWT membantah pernyataan orang munafik bahwa mereka mengadakan perbaikan, tetapi mereka betul-betul membuat kerusakan di bumi. Sebenarnya mereka adalah kaum perusak, tetapi mereka tidak menyadari kerusakan yang telah mereka lakukan karena setan membuat mereka memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.
"Karena kelakuan mereka yang selalu menampakkan keimanan dan menyembunyikan kekufuran serta menganggap kerusakan mereka sebagai kebaikan, Allah mengingatkan orang-orang mukmin agar tidak tertipu dengan itu semua. Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan. Diri mereka telah rusak karena keyakinan yang batil dan perbuatan yang jahat. Mereka pun telah merusak orang lain dengan menyebar fitnah dan memicu konflik di tengah masyarakat. Tetapi, karena hati yang telah tertutup dan rasa bangga diri yang berlebihan, mereka tidak menyadari kerusakan tersebut dan akibat buruk yang akan menimpa mereka oleh sebab kemunafikan."
Ayat ini menegaskan bahwa kemunafikan dan kesombongan dapat menutup hati seseorang, sehingga mereka tidak menyadari bahwa perbuatan yang mereka anggap baik sebenarnya merusak diri sendiri dan orang lain. Allah SWT memperingatkan kaum mukmin agar tidak mudah tertipu oleh penampilan luar dan selalu menilai tindakan berdasarkan ajaran-Nya, bukan klaim semu.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita diajarkan untuk selalu introspeksi dan mengecek niat di balik setiap tindakan. Tindakan yang benar-benar baik adalah yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, dilakukan dengan keikhlasan, dan sesuai dengan petunjuk Allah SWT, bukan sekadar tampak baik di mata manusia.
Keutamaan Membaca Surat Al-Baqarah
Mengutip dari buku Fadhilah Al-Qur'an karya Asaduddin Luqman, terdapat banyak keutamaan membaca surat Al-Baqarah. Berikut penjelasannya:
1. Surat Al-Qur'an yang Paling Utama
Surat ini menjadi surat dalam Al-Qur'an yang paling utama. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Harits, Imam Ibnu Dhoris, Imam Muhammad bin Nashr serta Imam As-Suyuthi dalam Jam'ul Jawami dan Ad-Durr Al-Mantsur dari Al-Hasan. Rasulullah SAW bersabda:
"Seutama-utama Al-Qur'an adalah surat Al-Baqarah dan seagung-agung ayat yang ada di dalamnya adalah ayat kursi, sesungguhnya setan pasti akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah."
2. Ujung Tombak Al-Qur'an
Surat Al-Baqarah ini menjadi ujung tombak dalam Al-Qur'an. Diterangkan dalam hadits Riwayat At-Tirmidzi dalam Al-Jami' Al-Kabir, Imam Ahmad bin Hanbal dalam Al-Musnad dan Imam As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al-Mantsur dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap sesuatu itu memiliki ujung tombak, dan sesungguhnya ujung tombak Al-Qur'an adalah surat Al-Baqarah yang di dalamnya terdapat ayat yang menjadi pemimpinnya ayat-ayat Al-Qur'an yaitu ayat kursi."
3. Membacanya Membawa Berkah dan Menolak Sihir
Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk mempelajari dan membacanya karena membawa keberkahan, menolak sihir, serta memberi perlindungan bagi pembacanya. Sebagaimana hadits riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dalam Al-Musnad, Imam Al-Baihaqi dalam Syu'bul Iman dan Imam Ad-Darimi dari Abdullah bin Buraidah RA dan riwayat Imam Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jam Al-Ausad, Imam Al-Haitsami dalam Majma' Al-Zawaid, Imam Ibnu Katsir dalam Jami' Al-Masanid serta Imam As-Suyuthi dalam Ad-Durr Al-Mantsur dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Pelajarilah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah keberkahan dan meninggalkannya adalah kerugian, yang sihir tidak mampu mengalahkannya. Bacalah surat Al-Baqarah dan surat Ali Imran karena sesungguhnya keduanya bagaikan bunga yang akan datang pada hari kiamat nanti, keduanya bagaikan awan atau keduanya bagaikan dua kelompok burung showaf, yang menaungi keduanya kepada pemiliknya."
Simak Video "Video Respons Menteri LH Diajak Tobat oleh Cak Imin: Saya Setuju"
(lus/lus)